Riset: Kebiasaan Belanja Orang Indonesia, Bandingin Harga di Situs Online dan Toko Offline

Read Time:2 Minute, 12 Second

designsuperstars.net Lifestyle – Belanja sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Sektor ritel merupakan sektor terbesar kedua dengan kontribusi sebesar 12,94% terhadap pertumbuhan ekonomi India pada tahun 2023, menurut data Kementerian Perdagangan. 

Namun tidak dapat dipungkiri bahwa pandemi yang terjadi beberapa tahun terakhir telah mendongkrak belanja online dengan sangat cepat. Meski begitu, konsumen Indonesia masih enggan meninggalkan kebiasaan berbelanja offline.

Menyadari tren menarik dalam tren belanja, perusahaan data dan wawasan Populix berupaya mengeksplorasi kebiasaan berbelanja konsumen Indonesia melalui laporan penelitiannya “Preferensi Konsumen dalam Belanja Online dan Offline.”

Penelitian ini mengkaji tren belanja offline dan online serta situasi pascapandemi yang mempengaruhi perilaku belanja konsumen. Lanjutkan scrolling untuk artikel selengkapnya di bawah ini.

“Penelitian kami menyoroti dinamika kompleks antara ritel online dan offline, menunjukkan bahwa keduanya tidak hanya akan bertahan, tetapi juga berkembang untuk memenuhi kebutuhan konsumen,” kata kepala penelitian Populix Indah Tanip dalam pidatonya.

 

Perbandingan preferensi belanja: Sebelum, saat dan setelah pandemi

Riset Populix membandingkan preferensi belanja konsumen dalam tiga periode, yakni sebelum, saat, dan setelah pandemi.

Akibat kendala kesehatan dan pembatasan aktivitas sosial, 54% responden yang dapat berbelanja online dan offline akan lebih memilih berbelanja online jika epidemi masih berlanjut. 

Setelah epidemi berakhir, 49% terus berbelanja online.

Berbeda dengan penurunan belanja online, jumlah konsumen yang lebih memilih belanja offline meningkat dua kali lipat setelah epidemi berakhir. 

Hal ini menunjukkan meskipun belanja online sangat populer, namun konsumen Indonesia masih lebih memilih belanja offline. 

Faktor kunci yang mendorong penjualan online dan offline

Dari sisi konsumen, kehadiran toko offline dan online dapat memenuhi kebutuhan berbelanja yang berbeda-beda. Secara umum, konsumen Indonesia seringkali memiliki preferensi tersendiri ketika membeli kategori produk tertentu.

Studi ini menemukan bahwa produk fesyen dan kecantikan (masing-masing 46%) dibeli secara online, sedangkan kebutuhan sehari-hari seperti makanan (34%) sebagian besar dibeli secara offline.

Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa konsumen lebih menyukai belanja online dan offline:

1. Internet: Praktis dan nyaman

Perbandingan harga Performa (67%) dan kemudahan perbandingan harga (66%) menjadi dua alasan utama konsumen berbelanja online, diikuti oleh ketersediaan harga yang berbeda (60%) di peringkat ketiga. Proses pengembalian yang mudah (25%) menjadi salah satu alasan utama konsumen lebih memilih berbelanja online.

2. Offline: berwujud dan bebas biaya

Gratis ongkos kirim atau bisa langsung memegang/merasakan produk (77%), tidak ada biaya pengiriman (66%), disusul jarak dari toko (62%) menjadi tiga alasan utama pelanggan suka berbelanja offline.

“Pada akhirnya, transaksi komersial offline dan online memegang peranan penting dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Untuk berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, sinergi belanja offline dan online sangat penting untuk memenuhi beragam kebutuhan konsumen India,” kata Indah. , BNI Xpora hadirkan produk UKM nasional di pasar AS BNI designsuperstars.net.co.id 7 Agustus 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post 6 Rempah dan Herbal yang Bantu Hempaskan Lemak Tubuh, Kunyit Masuk Daftar
Next post Budi Gunadi Sadikin: Isra Mi’raj Jadi Momentum Kemenkes Jalankan Amanah Menyehatkan Masyarakat