Santri Disiksa Senior Hingga Alat Kelamin Luka, Netizen: Ikut Sakit Hati Lihatnya

Read Time:1 Minute, 58 Second

Jambi – Kisah tragis APD, pelajar berusia 12 tahun asal Tasikmalaya, Jawa Barat, menghebohkan publik. Peristiwa ini menyebar dengan cepat. Salah satunya melalui video yang diunggah ke akun Instagram huswatch.id.

Peristiwa mengenaskan itu terjadi di Pondok Pesantren Tawakaltri Sukses, Jambi, yang dilakukan oleh dua kakak beradik bernama Roshan dan Furman. yang tamat SMA namun masih mengabdi di pesantren Diduga melakukan penyiksaan fisik yang mengerikan terhadap APD.

Ayah APD Ricarno Divi mengungkapkan, ini bukan kali pertama anaknya di-bully. September lalu, APD juga menjadi korban perundungan. Namun saat itu pihak pesantren melarangnya menceritakan kejadian tersebut kepada orang tuanya.

Belakangan ini, penyiksaan terhadap APD menjadi lebih parah. Hal ini termasuk tindakan kejam seperti menyumbat mulutnya, berpegangan tangan, menendangnya, dan bahkan merusak alat kelaminnya.

Ricarno Divi diberitahu mengenai kondisi putranya. dan segera tiba di pesantren untuk menerima APD. Saat ditemui di bagian kesehatan pesantren, APD lirih bercerita bahwa kejadian serupa pernah dialaminya pada bulan September lalu. Namun mereka terpaksa merahasiakannya karena adanya larangan terhadap pesantren.

Orang tua APD menolak menyelesaikan masalah ini secara damai. Memutuskan melaporkan kasus tersebut ke Polda Jambi, Ricarno Divi menegaskan putranya perlu berkonsultasi dengan psikolog. Sebab, kondisi mentalnya sedang terganggu.

Sementara itu Pesantren mengaku memberikan mediasi antara pelaku dan korban. dan mengklaim masalahnya telah diperbaiki.

Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai kekerasan di pesantren. Hal ini menekankan pentingnya mengambil tindakan untuk melindungi siswa dari pelecehan yang dilakukan oleh sesama siswa atau guru.

Peristiwa tersebut pun viral di media sosial. Banyak netizen yang merasa tidak puas dengan tindakan biadab yang dilakukan pelaku. dan bersimpati atas penderitaan yang dialami korban dan keluarganya.

“Sedih sekali aku melihatnya ya Allah, apalagi aku melihat wajah sabarmu. Saya juga sangat tidak bahagia sebagai orang tua. Meski itu bukan anakku. Tapi itu menyakitkan melihatnya,” komentar salah satu netizen.

“Saya alumni salah satu pesantren. Tapi jika ini masalahnya Tak perlu tanggung jawab atas kelakuan atau pelayanan mahasiswi tersebut. Kunci saja, buat muka, buat muka, sebutin, viralkan, biar disosialisasikan. ‘Legal’, sahut warganet lainnya.

“Inilah salah satu alasan mengapa cucu saya menjadi ‘tuan’ di kabin, karena katanya kalau dia lemah, Senior pasti akan menindasnya,” netizen lain menambahkan.

Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini. Paling populer: Santri di Lombok. Ada kritik atas apa yang disebut SPBU sebagai penipuan karena menyalakan suara. Sebuah SPBU di kawasan Cibubur, Jakarta, menjadi tenar setelah postingan di akun Instagramnya viral karena dituding pejabatnya menipu konsumen designsuperstars.net.co.id

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post PLTGU Jawa-1 Kini Beroperasi Lebih Efisien dan Ramah Lingkungan, Produksi Listrik Bersih 1.760 Mw
Next post Ini Ular Anaconda Terbesar di Dunia yang Dipelihara, Beratnya 550 Kilogram