Sederet Lowongan Kerja Terbaru buat Lulusan SMA/SMK, Simak Posisi dan Persyaratannya

Read Time:3 Minute, 59 Second

designsuperstars.net, Jakarta Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengumumkan tawaran pekerjaan bagi lulusan SMA/SMK sederajat. Hal itu dibagikan @kemnaker di akun Instagram resminya.

Dikutip pada Kamis (04/07/2024) @kemnaker menulis: “#InfoLoker dari #LokerNaker untuk lulusan sederajat SMA/SMK Reanaker.”

Posisinya antara lain perwakilan penjualan farmasi (OTC) di PT. Adventtius Gaudete Medica, mekanik alat berat di PT. Jasatambang Pratama Series, Teknisi Perawatan Gudang di PT. Estika Tata Tiara, operator PT. Mattel Indonesia

Informasi lengkap lowongan kerja Reanaker dan pendaftaran dapat dilihat di https://karirhub.kemnaker.go.id/, tulis Kementerian Ketenagakerjaan. 1. Perwakilan Penjualan Obat (OTC) di PT. Adendtius Gaudete Medica • Minimal setara SMA/SMK • Pengalaman 1 tahun • Bekerja di Kabupaten Bogor, Jawa Barat • Deskripsi keahlian Harus memiliki promosi produk yang baik, kemampuan komunikasi dan kartu SIM yang valid C 2. Personil di mekanik peralatan Ceria Jasatambang Pratama • Di minimal SLTA/SMK sederajat • Pengalaman 5 tahun • Berlokasi di Kolaka Sulawesi Utara • Karyawan harus mampu memperbaiki dan merawat dump truck sesuai standar A2B, membaca sistem hidrolik 3. Di PT, teknisi pemeliharaan. Tata Tiara Estika • Minimal setara SMA/SMK • Pengalaman 2 tahun • Berbasis di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat • Harus terlatih dalam mengatur perencanaan kerja tim servis dan pemeliharaan, serta perencanaan dan pelaksanaan tugas sehari-hari 4. PT Operator Mattel Indonesia • Minimal SMA/SMK Sederajat • Pengalaman 1 tahun • Berbasis di Bekasi, Jawa Barat • Memastikan keseragaman produksi dengan berpegang pada standar kinerja perusahaan dan memantau kualitas produk.

Tingkat pengangguran di Indonesia terus menurun. Bahkan, pemerintah menyebut angka pengangguran lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi Covid-19. Salah satu penyebabnya adalah banyak perusahaan yang mulai menciptakan lapangan kerja.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran di Indonesia turun menjadi 7,20 juta orang pada Februari 2024.

Sebelumnya, pada Februari 2020, periode sebelum pandemi, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Indonesia mencapai 4,94%. dan turun menjadi 4,82 persen. pada periode yang sama tahun ini.

Penurunan angka pengangguran ini tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. Perekonomian terus tumbuh dan semakin banyak lapangan kerja yang tercipta.

Fakta menariknya, menurut data BPS, Jawa Timur akan menjadi salah satu provinsi dengan jumlah lapangan kerja terbanyak pada tahun 2023. Tahun lalu, 51,163 posisi pekerjaan terdaftar sebagai terbuka. Daftar Provinsi

Di bawah ini informasi provinsi dengan lapangan pekerjaan terbanyak tahun 2023: Jawa Timur: 51.163 pekerjaan Jawa Barat: 35.546 pekerjaan Jawa Tengah: 35.191 pekerjaan Sumatera Barat: 20.516 pekerjaan DKI Jakarta, Ban 87, Ban 067 pekerjaan. lowongan Sumatera Utara : 5.896 lowongan kerja Sulawesi Selatan : 5.629 lowongan kerja Sumatera Selatan : 4.629 lowongan kerja Jambi : 4.554 lowongan kerja

Ronnie P. Sasmita, pengamat ekonomi Organisasi Aksi Strategis dan Ekonomi Indonesia, menanggapi data BPS tahun 2023 bahwa hampir 10 juta Gen Z tidak aktif secara ekonomi atau menganggur. BPS mengklasifikasikan mereka sebagai ‘generasi muda yang tidak bekerja, tidak mendapat pendidikan atau pelatihan’ (NEET).

Artinya angka NEET di kalangan Gen Z cukup tinggi yaitu sekitar 13 persen dari seluruh Gen Z di Indonesia, kata Ronnie kepada designsuperstars.net, Rabu, 22 Mei 2024.

Menurutnya, tingginya angka NEET di kalangan Generasi Z disebabkan oleh tujuh faktor utama. Pertama, karena rendahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, maka daya serap ekonomi terhadap tenaga kerja baru semakin meningkat, khususnya generasi Z yang juga cukup rendah.

Seperti yang Anda ketahui, semakin banyak pegawai baru setiap tahunnya, tentunya dari generasi termuda yaitu Generasi Z.

Akibatnya, jika perekonomian nasional menyerap tenaga kerja jauh di bawah tingkat pertumbuhan angkatan kerja baru, otomatis tingkat pengangguran angkatan kerja baru pun akan semakin tinggi.

Kedua, selain pertumbuhan ekonomi yang kurang tinggi, rasio produktivitas tenaga kerja tambahan (ILOR) kita juga cukup rendah. Penyerapan tenaga kerja pada pertumbuhan 1 persen semakin menurun dari hari ke hari, terutama karena banyaknya investasi baru di sektor non-komersial dan kegagalan teknologi. Pahlawan generasi Z

Ketiga, karakter Generasi Z tidak lagi sama dengan generasi sebelumnya. Oleh karena itu, pandangan mereka terhadap dunia kerja berbeda-beda. Oleh karena itu, beberapa tugas rutin terkadang tidak cocok untuk peran Gen Z.

“Pada saat yang sama, investasi di bidang teknologi dan start-up, yang merupakan ciri khas Generasi Z, tidak begitu umum dan, faktanya, banyak dari mereka yang baru saja keluar dari perusahaan. Hal ini meningkatkan risiko pengangguran di kalangan segmen Generasi Z,” ujarnya.

 

Keempat, pemerintah belum maksimal mendukung percepatan investasi di sektor-sektor yang relevan dengan Generasi Z, seperti ekonomi digital, ekonomi kreatif, dan pariwisata.

“Pemerintah tetap fokus mendukung sektor-sektor tradisional yang dianggap penting secara strategis untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan,” katanya.

Kelima, biaya pendidikan yang semakin hari semakin mahal, sehingga generasi Z kurang berminat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Keenam, biaya untuk memulai usaha baru atau menjadi wirausaha tidaklah murah, apalagi Generasi Z memiliki konsumsi yang tinggi dan rata-rata memiliki sedikit kemampuan untuk mengumpulkan tabungan yang dapat digunakan sebagai modal untuk usaha baru.

“Ketujuh, banyaknya generasi muda NEET di kalangan Generasi Z membuktikan kegagalan program Kartu Prakerja,” tutupnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Oppo Kasih Kabar Baik
Next post Bahaya Mabuk Kecubung: Halusinasi Hingga Sebabkan Kematian