Sekum Muhammadiyah di UMM: AUM Makmurkan Negara

0 0
Read Time:2 Minute, 18 Second

designsuperstars.net, MALANG — Sejak saat itu, Muhammadiyah memposisikan negara sebagai bagian dari dunia kebajikan. Disebut bagian dari muamalah duniawiyah karena tidak ada penjelasan pasti di dalam Al-Qur’an tentang negara apa itu. Namun hal tersebut masih dapat dilihat pada hadis dan perilaku nabi.

Hal inilah yang diutarakan Prof. Abdul Mu’ti selaku Sekjen Pimpinan Pusat Muhammadiyah saat hadir di Darul Arqam Direktur Agung Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah, 29 Juni. Acara yang digelar di Hotel Razy Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini dihadiri para petinggi beberapa perguruan tinggi di 5 wilayah Pulau Jawa.

Mu’ti, sapaan akrabnya, mengatakan, situasi saat ini tercipta karena adanya hubungan antarpribadi. “Struktur pemerintahan itu habluminannas atau hubungan antar rakyat. Rakyat yang menguasai dan menentukan struktur pemerintahan adalah rakyat itu sendiri,” ujarnya.

Mu’ti menambahkan, jika kita berbicara tentang hubungan antar manusia, maka tidak ada batasannya. Namun yang perlu ditekankan dalam hubungan antarmanusia adalah pentingnya muamalah dan prinsip-prinsip dasarnya. Tujuan tersebut ditentukan oleh asas muamalah, yaitu jual beli, sewa, utang piutang, barang pertanian, perkumpulan, dan sebagainya.

Jika kita berbicara tentang pemerintahan sebagai darul ahdi, maka diartikan berdasarkan negara Indonesia yaitu Pancasila. Dalam pernyataan politiknya, Muhammadiyah menjelaskan bentuk pemerintahan Pancasila tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam. Mulailah dari tampilannya, ide dasarnya, dan cara terbaiknya. Bahkan, tokoh-tokoh Muhammadiyah ikut serta dalam penciptaan konsep dasar negara kesatuan Republik Indonesia yang tertuang dalam Piagam Jakarta.

Sebab menurut Muhammad, Pancasila mempunyai nilai-nilai Islam sehingga tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama Islam, ujarnya.

Ia menambahkan, tokoh-tokoh Muhammadiyah seperti Kasman Singodimejo, Ki Bagus Hadikusumo, dan KH Kahar Muzakir juga turut andil dalam penciptaan Pancasila. Pancasila khususnya sila pertama sangat sesuai dengan prinsip yang diajarkan dalam agama Islam. Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa artinya Tuhan lebih unggul dibandingkan dengan syariat.

Muhammadiyah sebagai bangsa menginginkan Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi bangsa Baldatun tayyibatun warrabun ghafur. Menurut banyak ahli tafsir, yang dimaksud dengan baldatun tayyibatun wa rabbun ghafur adalah negara yang menghimpun keindahan alam dan akhlak baik warganya. Cara untuk mewujudkan bangsa yang mempunyai sifat seperti ini adalah dengan selalu berdoa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, jujur ​​terhadap aparat pemerintah dan warga negaranya, seimbang antara aktivitas di dunia dan kehidupan yang akan datang, serta berdoa. pengampunan dari Tuhan.

Terakhir, Mu’ti memberikan nasehat kepada Universitas bergengsi Muhammadiyah dan Aisyiyah di platform tersebut. Umat ​​​​Muhammadiyah harus ikut serta membawa bangsa Indonesia menuju Baldatun Tayyibatun wa rabbun ghafur. Dukungan bisnis yang dilakukan oleh Muhammadiyah merupakan salah satu cara untuk menjadikan Indonesia menjadi negara yang lebih baik di masa depan.

“AUM akan kita kembangkan dan menjadi contoh bagi masyarakat. Sehingga nanti masyarakat bisa berkata ‘Kalau mau lihat universitas terbaik lihatlah Muhammadiyah, kalau ingin lihat RS terbaik lihatlah Muhammadiyah” Maka dari itu, dengan bantuan ini, Muhammadiyah dapat menggunakan konsep Islam progresif untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik,” tutupnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D slot 1000 jepang slot lapaktoto