Setop Berikan HP dan Tab ke Balita, Berdampak ke Kemampuan Bicara

0 0
Read Time:1 Minute, 42 Second

JAKARTA – Sebuah studi baru menunjukkan bahwa waktu yang dihabiskan untuk bermain gawai seperti ponsel dan tab memengaruhi kemampuan berbicara anak dengan lancar.

CBC menerbitkan studi baru di JAMA Pediatrics pada Sabtu (16/3/2024) Semakin banyak waktu yang dihabiskan bayi di depan perangkat, semakin sedikit mereka belajar menggunakan kata-kata yang digunakan orang dewasa dalam bahasa lisan.

Para ilmuwan dari Australia dan Inggris mengamati dampak screen time pada 220 keluarga Australia yang memiliki anak berusia 12 hingga 36 bulan. Mereka meninjau rumah responden setiap enam bulan sekali pada tahun 2018 hingga 2021.

Dalam dua minggu setelah setiap kunjungan, keluarga diminta merekam lingkungan sekitar anak mereka selama rata-rata 16 jam sehari menggunakan teknologi Analisis Lingkungan Bahasa (LENA), yang juga dikenal sebagai “pedometer percakapan”.

Di setiap rumah tangga, teknologi LENA secara otomatis mengukur jumlah waktu pemakaian perangkat, seberapa sering anak mengeluarkan suara, interaksi antara anak dan orang tua, dan jumlah kata-kata orang dewasa.

Efek terbesar terlihat pada usia 36 bulan. Bahkan hanya satu menit tambahan waktu menatap layar – dibandingkan dengan orang-orang yang mengikuti pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu satu jam waktu menatap layar per hari pada usia tersebut – dikaitkan dengan penurunan sebesar 6,6 dalam kata-kata dewasa yang diucapkan di sekitar anak-anak.

Suara anak-anak juga berkurang 4,9 dan interaksi antara orang tua dan anak berkurang 1,1. Terakhir, anak-anak harus mempelajari seluruh bahasa dalam beberapa tahun pertama kehidupannya. Kondisi tersebut antara lain pencapaian yang luar biasa untuk perkembangan otak, dan cara terbaik untuk mempelajari kosa kata, yaitu dengan berbicara langsung dengan orang dewasa.

Tumbuh di lingkungan yang kaya bahasa terkait dengan perkembangan bahasa anak kecil, perkembangan sosial dan emosional, IQ mereka, dan perkembangan otak mereka.

Selain kata-kata, anak-anak mempelajari bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan semua cara non-verbal lainnya yang digunakan orang untuk berkomunikasi. Perangkat elektronik mampu menarik perhatian balita dengan baik, namun perangkat tersebut tidak memberikan kualitas pembelajaran yang sama dengan interaksi langsung dengan orang sungguhan. Ketika teknologi mengganggu interaksi antara orang tua dan anak, para ilmuwan menyebutnya “technoference”.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D slot 1000 jepang slot lapaktoto