Seusai Gerhana Bulan 2024 Hari Ini, Gerhana Matahari Total akan Terjadi pada 8 April

0 0
Read Time:2 Minute, 29 Second

designsuperstars.net, JAKARTA – Bulan purnama ketiga tahun ini akan terjadi pada Senin (25 Maret 2024), bersamaan dengan gerhana bulan penumbra. Fenomena ini dikenal sebagai “worm moon” atau “bug moon” di seluruh Bumi. Ada pula yang menyebutnya sebagai bulan Gagak dan bulan Prapaskah.

Menyusul gerhana bulan penumbra pada 25 Maret, akan terjadi gerhana matahari total dua pekan kemudian, yakni 8 April 2024. Keduanya merupakan peristiwa astronomi yang menarik. Namun mengapa kedua fenomena ini terjadi begitu berdekatan?

Dikutip dari Space Page, Senin (25 Maret 2024) Gerhana bulan terjadi saat bulan purnama, tepatnya saat bumi berada di antara matahari dan bulan. Posisi ini membuat Bumi menghalangi sinar matahari mencapai permukaan Bulan.

Sedangkan gerhana matahari terjadi pada fase bulan baru, yaitu saat bulan berada di antara bumi dan matahari. Setiap 173 hari, antara hari ke 31-37, Bulan berpotongan (atau hampir berpotongan) dengan ekliptika, jalur semu Matahari di langit siang hari.  

Ekliptika juga merupakan bidang orbit bumi mengelilingi matahari. Dampaknya adalah musim gerhana yang singkat, dengan kemungkinan terjadi dua atau tiga kali gerhana matahari dan bulan dalam waktu singkat. Pada tahun 2024 akan terjadi dua musim gerhana yang masing-masing disertai dua kali gerhana matahari dan dua kali gerhana bulan.

Musim gerhana pertama meliputi gerhana bulan penumbra pada tanggal 25 Maret (juga terlihat di Indonesia, Amerika Utara dan Selatan, Eropa, Asia Timur, Australia, dan Selandia Baru). Kemudian, 8 April 2024 akan dilanjutkan dengan gerhana matahari total (sebagian Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada).

Musim gerhana bulan kedua meliputi gerhana bulan sebagian pada tanggal 18 September (Eropa, Asia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Pasifik, Atlantik, Samudera Hindia, Arktik, Antartika). Gerhana matahari cincin berlanjut pada 2 Oktober (Pulau Paskah, Rapa Nui, Chili dan Argentina).

Meski tidak terjadi gerhana ketiga pada musim gerhana kedua tahun 2024, namun terjadi pula gerhana jarak dekat. Dilihat dari waktu dan tanggalnya, gerhana bulan yang “hampir tapi tidak akan terjadi” ini terjadi pada 17 Oktober, saat “Bulan Pemburu” tidak melewati bayangan Bumi.  

Ini mungkin tampak seperti fakta yang tidak ada gunanya, namun ini membantu menggambarkan cara kerja musim gerhana. Pasalnya, posisi bulan salah karena sehari sebelumnya berada pada titik terbitnya.

Terjadinya gerhana matahari atau bulan bergantung pada “simpul orbit bulan”. Orbit Bulan mengelilingi Bumi miring lima derajat dari ekliptika. Agar gerhana matahari dapat terjadi, Bulan harus mencapai fase baru atau fase lengkap saat melintasi ekliptika.  

Kedua tempat ini disebut node menaik dan node menurun. Bulan mencapai dua tujuan ini pada waktu yang berbeda setiap bulannya. Biasanya hal ini terjadi jika bulan tidak baru atau purnama sehingga tidak bisa mengalami gerhana matahari. 

Bulan hanya mencapai atau sangat dekat dengan titik-titik tersebut pada musim gerhana, yang merupakan waktu terbaik untuk memicu terjadinya gerhana bulan. Hasilnya adalah musim yang singkat di mana dua gerhana matahari dan bulan (terkadang tiga) terjadi dalam waktu dua minggu.

Perlu diingat masyarakat bahwa ketika terjadi gerhana matahari, harus menggunakan kaca mata khusus yang disebut kacamata gerhana matahari untuk mengamati fenomena tersebut. Berbeda dengan gerhana bulan yang aman dilihat langsung dengan mata, tanpa bantuan alat optik.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D slot 1000 jepang slot lapaktoto