designsuperstars.net, Jakarta – PT KAI (Persero) mempunyai hak penamaan 17 stasiun dari total 18 stasiun LRT Jabodebek. Hak penamaan stasiun akan diberikan kepada berbagai organisasi dan perusahaan.
“Untuk 17 stasiun, karena 18 stasiun di antaranya sudah ada kontrak dengan kami, maka untuk 17 stasiun akan kami tawarkan stasiun kompetitif dengan organisasi atau perusahaan,” jelas Manajer Humas LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono di Jakarta, Selasa (26/3). /2024).
Mahendro mengatakan, perusahaan penerima hak penamaan nantinya akan mendapatkan hak penamaan stasiun LRT Jabodebek. Informasi relevan ini juga akan dipublikasikan di semua media menurut PT KAI (Persero).
Jadi kalau kita di Jakarta, misalnya BNI City, kita ingin seperti itu. Lalu di Semarang ada Semarang Tawang, kata Mahendro.
Saat ini banyak sekali permintaan untuk membeli hak atas nama tersebut. Menurut pihak Stasiun Pancoran, Mahendro mengatakan sudah ada kontrak dengan pihak perusahaan.
“Baru nanti pihak mereka yang melaporkan masalah itu, karena itu artinya kita tidak melanggarnya,” ujarnya.
“Untuk stasiun lain, Dukuh Atas sudah menunjukkan peminat. Dari jalur 1 Cawang ke utara banyak peminatnya. Namun masih dalam pembahasan dan belum ada penyelesaian,” imbuhnya.
Mahendro belum mau membeberkan dana hasil penjualan hak milik stasiun LRT Jabodebek. Namun, total pendapatannya bisa mencapai puluhan juta rupee.
Jangka waktu perjanjian kebijakan pendaftaran berbeda-beda pada setiap stasiun, antara 3-5 tahun. “Masa kontraknya antara 3-5 tahun, yang Pancoran 3 tahun. Kami buka, jadi tidak ada kesulitan. Jadi, kalau ada yang berminat silahkan hubungi kami soal registrasi bengkel,” tutupnya.
Sebelumnya diumumkan bahwa LRT Jabodebek akan melakukan tambahan 44 perjalanan pada hari biasa mulai 1 Maret 2024. Selain itu, jumlah perjalanan LRT Jabodebek secara harian (mingguan) sebanyak 308 perjalanan atau meningkat 16 persen dibandingkan sebelumnya. periode yang lalu.
Penambahan trip ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna. Manajer Humas LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono mengatakan, penambahan tersebut didasarkan pada perbedaan jumlah pengguna.
“KAI melihat sejak Desember tahun lalu terjadi peningkatan jumlah masyarakat yang menggunakan LRT Jabodebek, terutama pada hari-hari biasa,” kata Mahendro, Kamis (29/2/2024).
Berdasarkan data PT KAI (Persero), jumlah pengguna LRT Jabodebek pada Desember 2023 mencapai 1.029.686 pengguna. Sampelnya terus bertambah hingga Januari 2025 sebanyak 1.200.399 pengguna, dan 1.202.087 pengguna pada 28 Februari 2024.
“Pertumbuhan jumlah pengguna ini menunjukkan bahwa LRT Jabodebek mengalami peningkatan kehandalan sebagai sarana transportasi masyarakat sehari-hari,” tambah Mahendro.
Selain itu, peningkatan jumlah perjalanan LRT Jabodebek juga dilakukan pada akhir pekan. Pada akhir pekan, jumlah perjalanan LRT Jabodebek mulai 1 Maret sebanyak 260 perjalanan, dari sebelumnya 240 perjalanan.
Selain itu, Mahendro memastikan waktu perjalanan atau waktu tunggu KA LRT Jabodebek akan lebih singkat.
“Meningkatnya jumlah wisatawan berarti waktu tunggu KA akan semakin singkat. Mulai 1 Maret, rute LRT Jabodebek menjadi 6 menit pada jalur Cawang-Dukuh Atas dan 12,5 menit antara Harjamukti-Cawang dan Jatimulya- .Jalan Sai Quang,’ jelasnya.
Sebelumnya, jumlah pengguna LRT Jabodebek meningkat sebesar 14 persen
Dilihat dari jumlah perjalanan dan perpanjangan jam kerja yang digunakan pada 16 Januari hingga 14 Februari 2024, KAI mencatat 1.190.973 pengguna menggunakan layanan LRT Jabodebek.
Dibandingkan jumlah pengguna LRT Jabodebek pada Desember 2023, terdapat peningkatan pengguna sebesar 14%, karena pada bulan tersebut pengguna LRT Jabodebek tercatat sebanyak 1.029.686 pengguna.
“Kalaupun dibandingkan dengan bulan November, pertumbuhannya bisa mencapai 25%, di mana pada bulan tersebut jumlah pengguna LRT Jabodebek tercatat sebanyak 890.728 pengguna,” ujar Mahendro Trang Bawono, Manajer Humas LRT Jabodebek, seperti dikutip dari situs KAI. . , Jumat (16/2/2024).
Mahendro mengatakan peningkatan jumlah pengguna dipengaruhi oleh peningkatan perjalanan dan juga perpanjangan jam kerja.
“KAI memperkirakan tren peningkatan jumlah pengguna LRT Jabodebek akan terus berlanjut seiring dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap keandalan moda transportasi yang sudah 1 tahun tidak beroperasi ini,” tambah Mahendro.
Mahendro juga menyampaikan apresiasi atas kepercayaan masyarakat yang memilih LRT Jabodebek sebagai moda transportasinya. Kepercayaan masyarakat akan menjadi motivasi KAI untuk meningkatkan layanan LRT Jabodebek.
KAI sebagai operator LRT Jabodebek yang ditunjuk pemerintah selalu berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan, sehingga LRT Jabodebek dapat memenuhi harapan dan terus melayani masyarakat pecinta transportasi.
Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk mendorong masyarakat menggunakan transportasi umum guna mengurangi kemacetan lalu lintas dan polusi.
KAI menambah waktu tempuh dan memperpanjang jam kerja LRT Jabodebek mulai tanggal 16 Januari 2024. Hal ini untuk menunjang dan memenuhi kebutuhan pengguna LRT Jabodebek.
Dengan modifikasi tersebut, waktu tempuh LRT Jabodebek bertambah menjadi 264 perjalanan pada hari kerja dan 240 perjalanan pada akhir pekan, hari libur nasional, dan hari libur pemerintah (libur).
Saat ini, jumlah pengguna terbanyak dalam 1 hari terjadi pada Rabu 7 Februari 2024. Pengguna jasa LRT Jabodebek sebanyak 57.667 orang. Sejak dibuka pada 28 Agustus tahun lalu, LRT Jabodebek telah melayani 6.300.097 pengguna.