Siapa Sangka, Stres Ternyata Bisa Bikin Sakit Jantung

0 0
Read Time:1 Minute, 41 Second

designsuperstars.net, JAKARTA — Kita kini mungkin sudah lebih waspada terhadap faktor risiko penyakit jantung seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan kebiasaan merokok. Namun, kesehatan mental terbukti juga berperan penting dalam menyebabkan penyakit jantung. Stres dan kecemasan kronis diam-diam dapat menyebabkan masalah jantung.

Penyakit jantung bisa disebabkan oleh rasa cemas atau stres yang berkepanjangan, kata dokter spesialis kardiovaskular di RSUD Profesor Marjun Sukario Porvokert, Rio Praba Kanika. “Paparan stres secara kumulatif (jangka panjang) dapat meningkatkan risiko penyakit jantung,” kata Rio Propo Kanika, Rabu (17/9/2024) dalam diskusi online bertajuk “Menjaga Kesehatan Jantung dari A hingga Z.”

Ia menjelaskan, tubuh akan bereaksi terhadap stres berkepanjangan dengan melepaskan kelebihan hormon adrenalin, kortisol, dan dopamin. Ia menambahkan, peningkatan hormon ini merupakan pertanda buruk bagi kesehatan jantung seseorang yang menderita stres atau kecemasan dalam jangka waktu lama. Dampak negatif tersebut diwujudkan dengan membuat jantung bekerja lebih keras, sehingga jantung berdetak lebih cepat.

“Menurut hasil penelitian, dapat meningkatkan kadar lemak dalam tubuh, kemudian terjadi peradangan pada pembuluh darah jantung, beban pada jantung meningkat, jantung berdetak lebih cepat, dan tekanan darah meningkat sehingga menyebabkan darah tinggi. tekanan.” Terhadap risiko penyakit jantung, baik koroner maupun lainnya. “-Kata Rio.

Namun lanjutnya, stres jangka pendek tidak membahayakan jantung. Pemicu penyakit jantung pada seseorang yang menderita kecemasan dan stres hanya bekerja dalam jangka waktu yang lama. Padahal, menurut penelitian yang ada, seseorang bisa menderita penyakit jantung akibat rasa cemas dan stres yang berkepanjangan jika mengidapnya selama 6 hingga 12 bulan.

Dia berkata: “Banyak penelitian, yang sebagian besar dilakukan di luar negeri, menunjukkan bahwa paparan stres kronis selama 6 hingga 12 bulan dapat menyebabkan kesehatan jantung yang buruk.”

“Kalau rasa cemas atau stres hanya satu atau dua hari saja, itu belum termasuk,” kata Rio.

Dokter yang juga Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Kardiovaskular Indonesia Purwokerto (PERKI) ini menjelaskan, sangat penting untuk mengelola stres dan kecemasan berlebihan. Ketika perasaan tersebut muncul, ia menyarankan untuk menghilangkannya dengan bercerita kepada orang terdekat dan terpercaya serta menemui psikolog. Hal ini dilakukan untuk melepaskan emosi dan rasa tidak nyaman di pikiran.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D slot 1000 jepang slot lapaktoto