Sikat Gigi, Kopi hingga Kamera, Ini 5 Penemuan Cendekiawan Muslim yang Digunakan Sampai Kini

Read Time:2 Minute, 56 Second

designsuperstars.net, Jakarta – Peradaban Islam telah menambah banyak hal di dunia. Bahkan terdapat penemuan-penemuan rintisan yang masih dapat dimanfaatkan di segala bidang dan lapisan masyarakat, mulai dari penemuan-penemuan di bidang kedokteran, arsitektur, keuangan dan lain-lain.

Peradaban Islam mampu menciptakan dunia melalui beberapa penemuan yang masih digunakan hingga saat ini, terutama dalam kehidupan sehari-hari.

Di bawah ini adalah temuan “warisan” cendekiawan Muslim yang masih relevan hingga saat ini, dilansir Doha News. 1. Sikat gigi

Masyarakat modern menjaga kebersihan dan kesehatan giginya dengan menyikat gigi secara teratur. Namun, diketahui bahwa damai Nabi Muhammad SAW.

Pada tahun 2010, presiden Yayasan Sains, Teknologi dan Peradaban, Salim al-Hasani, berbicara kepada CNN dan mengatakan bahwa Hazrat.

Sebelum berbentuk seperti sekarang, sikat gigi pertama kali berasal dari dahan pohon meswak atau siwak. Letakkan kepala bunga di atas sikat dan bersihkan dengan gigi Anda.

Penelitian modern menemukan bahwa tanaman yang juga dikenal sebagai Salvadora persica atau “pohon sikat gigi” ini memiliki aktivitas antimikroba dan dapat membantu mencegah radang gusi.

Penemuan alat kebersihan juga merupakan bagian dari pentingnya kebersihan diri dalam Islam. 2. Kopi

Kopi adalah salah satu penemuan Muslim paling terkenal yang berasal dari Yaman pada abad ke-9. Benih yang konon ajaib seperti kacang ini membantu para sufi begadang semalaman sebelum mencapai Suriah dan Turki pada abad ke-13.

Biji kopi pertama kali ditemukan 1200 tahun yang lalu ketika seorang penggembala menyadari bahwa kambingnya menjadi hiperaktif setelah memakan biji kopi. Akhirnya bijinya diuji dan direbus hingga dikenal sebagai minuman ajaib.

Dalam manuskrip tertua dalam sejarah kopi, Syekh Abdul Qadir menulis pada tahun 1588: “Kopi adalah emas bagi orang biasa, dan seperti emas, memberikan rasa kemewahan dan kemuliaan kepada setiap orang.”

Biji kopi ini dibawa ke Eropa pada akhir abad ke-16 setelah dibawa dari Italia. 

 

Saat tersesat, hal pertama yang terlintas di benak Anda adalah menggunakan aplikasi navigasi, seperti Google Maps.

Sebelum menjadi digital, peta membantu orang menavigasi dunia sepanjang sejarah. Ukiran pertama diyakini dibuat pada tablet tanah liat sebelum kertas berakhir, pada abad ke-8 di Bagdad.

Salah satu peta paling terkenal berasal dari abad ke-12, dibuat oleh kartografer Andalusia Al-Idrisi di Sisilia. Ia mampu memberikan gambaran dunia yang realistis yang menjadi peta sasaran bagi seluruh penjelajah.

 

Alat pengatur waktu juga ditemukan oleh para cendekiawan Muslim.

Sebelum jam tangan menjadi digital dan perangkat pintar menjadi alat penunjuk waktu, sudah ada jam tangan. Pada tahun 1200-an, penemu Muslim Ismail Al-Jezari menciptakan “jam gajah” sepanjang tiga meter di antara penemuan jam.

Penemuan ini akan membantu umat Islam untuk mengetahui waktu sholat lima waktu, dari pagi hingga sore.

Ini termasuk jam air kuat yang dipasang pada patung gajah. Gajah yang sama juga memakai naga, burung phoenix dan sorban yang melambangkan budaya berbeda.

Penemuan Al-Jezari lainnya termasuk robot yang berbunyi bip setiap jam.

 

Saat Anda mengambil selfie sehari-hari atau foto secangkir kopi pagi Anda, mungkin jangan lupa berterima kasih kepada Ibn Al-Haitham.

Kamera dikembangkan sekitar tahun 1000 oleh penemuan “kamera obscura” yang terkenal oleh Ibnu Al-Haitham, untuk memahami penglihatan manusia melalui cahaya yang dipantulkan.

Studi mendalam sang penemu tentang penglihatan manusia membantah teori Yunani yang menyatakan bahwa cahaya itu sendiri berasal dari mata. Penemuannya membawa kemajuan dalam pengetahuan dan penelitian optik di dunia Muslim.

Ibnu Al-Haitham membuat kamera obscura dengan kamera lubang jarum yang ditempatkan di ruangan gelap. Melalui lubang tersebut, penemu Muslim tersebut dapat mengikuti jalur cahaya, yang menghasilkan gambar terbalik dari objek tersebut pada selembar kertas putih yang ditempatkan di ujung lain kamera.

Kemudian nama penemuan itu disebut “judi” hingga menjadi “kamera”.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post 403
Next post Dukung Hilirisasi, 14 PTN Jajaki Kerja Sama dengan Indonesia Morowali Industrial Park