Pacitan – Banyak orang tua siswa di salah satu negara bagian (SUMPN) Kota Pacitan yang berteriak melihat grafik yang diberikan pihak sekolah. Mereka mengeluhkan pajaknya sebesar Rp 1,31 miliar.
HT, salah satu orang tua, dikonfirmasi besaran yang harus dibayar orang tua per anak.
Sekolah tersebut dipilih dengan membayar sumbangan VIII RP. 700.000 siswa totalnya. Saat ini, 244 siswa tidak puas dengan ADR 1,900,000.
“Iurannya harus dibayar. Semua itu harus disepakati dengan orang tua siswa mengenai gajinya,” ujarnya. “
HT mengatakan, bagi orang tua siswa, sumbangan sangat penting untuk pembangunan tersebut. Orangtuanya menolak, namun dia membenarkan keluhannya.
“Sumbangan atau tagihannya akan ditimbang kepada kami orang tua, jika itu berlaku untuk sumbangan, mohon tidak disebutkan jumlahnya, tetapi harus dibayar untuk memberi sebanyak-banyaknya, anak bertanggung jawab atas anak atau berapa. diberikan kepadamu.
“Perilaku standar orang tua adalah mengalokasikan sumbangan sukarela untuk tujuan kualitas pendidikan.
Badiano School mengatakan pihak sekolah terus menggalang donasi melalui Badan Hibah Kegiatan dan Buds Polan (RKA) sekolah. Namun jika sekolah atau dewan tidak diperbolehkan memungut dari siswa, maka pedomannya adalah nilai dan gaji.
“Pihak direksi yang diminta pihak sekolah tidak terima dan tetap meminta sumbangan. Besaran sumbangan tidak bisa ditentukan untuk setiap anak atau orang tua siswa,” ujarnya. “
Saat ini belum ada balasan dari SMA Negeri Pacitan Jawa Timur hingga artikel ini diterbitkan. (agus wibowo/pacitan) virus! Tekanan untuk menyumbang dari para murid yang memiliki bayi berhenti. designsuperstars.net.co.ir 22 Januari 2025