ISRAEL – Iron Beam adalah sistem senjata laser berenergi tinggi yang dikembangkan oleh perusahaan pertahanan Israel Rafael Advanced Defense Systems untuk digunakan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Sistem ini memiliki kekuatan sekitar 100 kW dan dirancang untuk menjadi bagian dari sistem pertahanan udara berlapis Israel.
Pengembangan proyek Iron Beam Proyek Iron Beam pertama kali diumumkan pada Februari 2014 di Singapore Airshow.
Sistem ini dirancang untuk melengkapi sistem pertahanan rudal Israel yang sudah ada, seperti Iron Dome, untuk melindungi pasukan militer dan warga sipil dari ancaman udara canggih seperti drone, roket, dan peluncur granat jarak pendek.
Rafael juga meluncurkan senjata ini versi angkatan laut pada Pameran Pertahanan Maritim Internasional (IMDEX) di Singapura pada Mei 2023.
Pembangunan Iron Beam dipercepat untuk menghadapi situasi tegang, terutama insiden dengan Hamas pada Oktober 2023.
Awalnya sistem ini rencananya akan dioperasikan pada tahun 2025, namun karena kebutuhan yang mendesak maka pembangunannya dipercepat.
Pada bulan Maret 2022, pemerintah Israel menyetujui alokasi dana untuk mempercepat produksi Iron Beam bekerja sama dengan Elbit Systems. Rafael juga bermitra dengan perusahaan kedirgantaraan Lockheed Martin Amerika Serikat untuk bersama-sama mengembangkan dan menguji sistem laser ini.
Sistem dan Operasi Iron Beam Iron Beam adalah sistem berbasis darat yang menggunakan energi laser untuk menghancurkan ancaman udara dengan presisi tinggi. Beberapa komponen penting dari sistem ini termasuk radar anti-pesawat, unit kendali komando (C2) dan dua sistem laser energi tinggi (HEL). Sistem ini dapat mendeteksi berbagai ancaman pada jarak beberapa ratus meter hingga beberapa kilometer.
Meskipun sangat canggih, kinerja Iron Beam dapat terganggu oleh kondisi cuaca buruk seperti debu tebal, kabut, dan awan rendah yang memengaruhi kemampuan laser untuk menargetkan ancaman.