designsuperstars.net Menteri Keuangan (MENKU) Jakarta Sri Muliani Indrawati mengatakan meski perekonomian global masih berada dalam tekanan. Namun perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan positif di atas 5 persen. Diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II tahun 2024 sebesar 5,05 persen. “Kalau melihat pertumbuhan Indonesia yang relatif stabil di angka 5 persen, berada di tengah-tengah gejolak global, ini bukan perkara kecil,” kata Sri Muliani pada konferensi pers APBN. di Kementerian Keuangan Pada Selasa (13/13/2013) 8/2024).
Sri Mulyani mengatakan keberhasilan tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang relatif lebih baik. Tercatat konsumsi rumah tangga pada triwulan II tahun 2024 meningkat sebesar 4,93 persen dibandingkan triwulan I tahun 2024 sebesar 4,91 persen.
“Secara umum ini adalah pedoman konsumsi yang baik. Sebab, laju inflasi sudah mulai menurun. Terutama pangan yang berfluktuasi,” ujarnya.
Di sisi lain, Menkeu juga mencatat belanja pemerintah meningkat sebesar 19,9 persen pada triwulan I tahun 2024, namun pada triwulan II tahun 2024 justru melambat sebesar 1,42 poin persentase pemilihan. dan pengeluaran untuk gaji dan pensiun pegawai negeri
“Untuk bansos triwulan I tahun 2024 nampaknya lebih tinggi karena triwulan I tahun 2023 masih rendah karena Menteri Sosial masih melakukan pemutakhiran data sehingga triwulan I tahun 2023 meningkat sebesar 19,9 persen. Ini menandakan bukannya kita malas, tapi ada penjelasannya soal kenaikan gaji. “Kemudian dana pensiun meningkat sebesar 12 persen. Kemudian basis bantuan sosial rendah pada tahun lalu dan ada pemilu,” tambah Menteri Keuangan.
Apalagi, meski perekonomian Indonesia masih di atas 5 persen, Indonesia menjadi salah satu korban dari gejolak perekonomian global tahun ini.
Diketahui, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia menyusut menjadi 49,3. Kontraksi ini merupakan yang pertama dalam tiga tahun terakhir.
“Aktivitas manufaktur di seluruh dunia adalah korban pertama. Dengan kontraksi bulan Juli sebesar 49,3, Amerika berada di zona kontraksi. Tiongkok juga berada di zona penyusutan. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan global sangat tidak stabil. Ada kecenderungan fluktuatif, meski ada permusuhan,” tutupnya.