Suku Bunga Landai, Dana Kelolaan Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah BNI AM Naik 147%

Read Time:4 Minute, 7 Second

designsuperstars.net, Jakarta – Pengumuman berakhirnya suku bunga tinggi menjadi angin segar bagi perekonomian global. Hal ini tercermin dari kenaikan imbal hasil (yield) obligasi sehingga memicu aktivitas pembelian seluruh penerbitan SBN dan ORI, serta instrumen investasi derivatifnya, salah satunya produk reksa dana pendapatan tetap syariah yang diperkenalkan oleh BNI Asset Management (BNI – A.M.), pada tahun tertentu. Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah BNI-AM Ardhani.

Kinerja reksa dana ini meningkat 6,11 persen pada tahun lalu. Sedangkan AUM tumbuh 147 persen year-on-year menjadi Rp518 miliar per Februari 2024.

“Akuisisi ini merupakan sebuah pencapaian tersendiri di tengah lesunya pasar reksa dana di awal tahun 2024,” kata Putut Andrew Andanavari, Chief Investment Officer BNI Asset Management, dalam keterangan resmi dikutip, Sabtu (16/3/2024).

Reksa Dana Syariah Pendapatan Tetap Syariah BNI-AM Ardhani merupakan reksa dana dengan portofolio investasi minimal 80% dan maksimal 100% pada surat berharga syariah pendapatan tetap yang diterbitkan oleh pemerintah dan/atau korporasi. Reksa Dana Syariah Pendapatan Tetap Syariah BNI-AM Ardhani yang merupakan sukuk pemerintah berjangka panjang sangat cocok untuk kondisi di mana suku bunga diperkirakan akan turun pada tahun 2024.

“Sebagai manajer investasi terpercaya, BNI AM juga memiliki Dewan Pengawas Syariah yang mengawasi dan memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah mengenai pedoman operasional dan produk-produk syariah yang diterbitkan oleh BNI AM,” tambah Putut.

Reksa Dana Syariah Pendapatan Tetap Syariah BNI-AM Ardhani dapat menjadi solusi investasi reksa dana bagi investor yang memiliki preferensi investasi berbasis syariah dengan tujuan investasi jangka panjang. Reksa dana ini dapat dibeli dengan harga beli Rp 10rb hanya di agen penjual reksa dana fintech dan agen penjual reksa dana saham.

 

 

Sebelumnya diberitakan, BNI Asset Management (BNI AM) berhasil mencatatkan pertumbuhan positif sepanjang tahun 2023. Selama ini, perseroan berhasil mencatatkan dana kelolaan atau dana kelolaan (AUM) senilai Rp31,7 triliun.

Indikator ini mengalami peningkatan sebesar 1,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan tersebut dilatarbelakangi oleh industri reksa dana Tanah Air yang mencatatkan penurunan rata-rata AUM sebesar -0,64 persen.

“Dengan AUM 31,7 triliun pada akhir tahun 2023, BNI AM telah mencapai enam besar perusahaan manajemen investasi di Indonesia,” kata Chief Investment Officer BNI Asset Management Putut Andro Andanawari dalam jumpa pers di Jakarta. 20/2/2024).

Sementara pangsa pasar Reksa Dana BNI AM juga meningkat menjadi 5,8 persen, naik dibandingkan tahun lalu sebesar 5,7 persen. Peningkatan pangsa pasar tersebut didukung oleh peningkatan jumlah dan kapasitas agen penjualan fintech. Hal ini tercermin dari pertumbuhan AUM yang timbul dari sekuritas dan fintech sebesar 11,55 persen pada tahun 2023.

“Untuk tujuan tahun ini, kami menjangkau investor. Yang jelas kami akan fokus meningkatkan pangsa investor ritel dan menjadi salah satu dari lima perusahaan manajemen investasi teratas di Indonesia,” tambah Putut.

Saat ini BNI AM bekerja sama dengan 13 Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) fintech dan 11 APERD efek berbasis fintech yang memasarkan reksa dana melalui platform digitalnya.

Keberhasilan BNI-AM dalam tumbuh dan mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan oleh bank BNI sebagai Holding BNI Group tidak lepas dari kerja sama yang sinergis dengan BNI Group, dukungan investor yang mempercayakan keputusan investasinya kepada BNI AM, serta mengenai peran mitra pemasaran atau APERD. yang aktif bekerja. Penjualan produk BNI AM kepada nasabah retail.

 

Tingkat kepercayaan APERD terhadap BNI-AM terus meningkat, hal ini tercermin dari penambahan 4 APERD baru dalam daftar mitra pemasaran BNI-AM selama tahun 2023, yaitu Bahana Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Sayakaya dan Buka Investment Bersama (BIB): Dengan demikian, agen penjualan yang bekerja sama dengan BNI-AM saat ini berjumlah 28 APERD yang terdiri dari 4 bank, 11 sekuritas, dan 13 Fintech.

“Penambahan empat APERD baru ini diharapkan dapat memperluas jaringan pemasaran produk-produk BNI-AM, terutama melalui peningkatan jumlah keluaran produk yang lebih berkualitas,” kata Putut.

Tahun lalu, BNI-AM meluncurkan tiga reksa dana indeks dan satu reksa dana pendapatan tetap yang menyasar nasabah ritel sebagai solusi investasi bagi nasabah yang disesuaikan dengan profil risiko dan strategi investasinya.

 

Data perdagangan saham BEI pada penutupan pekan 11-15 Maret 2024 berbeda. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan perubahan sebesar 0,73 persen pada pekan ini dari 7.381,907 pada akhir pekan lalu menjadi 7.328,054.

Selama sepekan, kapitalisasi pasar saham berubah 1,19 persen menjadi Rp11,69 triliun dari Rp11,82 triliun pada akhir pekan sebelumnya. Peningkatan tertinggi pada minggu ini terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian sebesar 63,45 persen menjadi Rp17,12 triliun dari Rp10,47 triliun pada akhir pekan lalu.

Peningkatan tersebut juga diikuti oleh rata-rata frekuensi transaksi selama sepekan sebesar 2,07 persen dan melakukan 1.233 ribu transaksi dari 1.208 ribu transaksi pada minggu sebelumnya. Tetapi. Sementara rata-rata volume perdagangan harian sepekan berubah 4,94% menjadi 18,68 miliar lembar saham, dibandingkan penutupan pekan sebelumnya sebesar 19,65 miliar lembar saham.

Pergerakan investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp 1,5 triliun pada Jumat 15 Maret 2024. Sepanjang tahun 2024, investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 26,11 triliun.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Segera IPO, Simak Kinerja Keuangan Bersama Mencapai Puncak
Next post Tren Investasi Digital di Indonesia Semakin Meningkat