Tanggapan Grab soal Ribuan Ojol yang akan Demo Hari Ini, 29 Agustus 2024

Read Time:3 Minute, 51 Second

designsuperstars.net, Jakarta – Ribuan pengemudi ojek online (Ozol) se-Jabodebek akan menggelar aksi unjuk rasa di Jakarta hari ini, Kamis (29 Agustus 2024).

Ketua Umum Ikatan Pengemudi Angkutan Roda Dua Online Nasional Garda Indonesia Igun Wikaksono mengatakan, rencana aksi damai akan digelar pada pukul 12 WIB.

Rute aksi yang dilakukan para pengemudi ojek antara lain Istana Merdeka, salah satu aplikasi ojek online di sekitar kawasan Petojo, Jakarta Pusat dan beberapa lokasi lainnya.

Igun mengungkapkan, para pengemudi ojek online akan menyampaikan tuntutannya kepada perusahaan aplikasi transportasi online dan pemerintah untuk menurunkan biaya diskon aplikasi dan melegalkan pekerjaan pengemudi ojek dalam undang-undang (UU) yang mengikat.

Terkait hal tersebut, Grab Indonesia menyatakan akan selalu menghormati hak mitra pengemudi untuk menyampaikan pendapat dan keinginannya secara tertib, damai, dan sesuai ketentuan yang berlaku.

“Kami menyediakan platform bagi para pemangku kepentingan untuk mengekspresikan pandangan dan kontribusi mereka melalui berbagai saluran komunikasi yang ada, termasuk layanan dukungan dan operasional Grab,” kata direktur perusahaan tersebut. Pertemuan tatap muka rutin antara perwakilan Grab dan komunitas mitra pengemudi.” Melalui keterangan resmi urusan Grab Indonesia, Thirza Munusami.

Ditegaskannya, perlu diketahui bahwa harga jasa pengiriman Grab diperhitungkan secara cermat sesuai ketentuan Pasal 3 Permenkominfo No.3.1/Per/M.Kominfo/01/2012 tentang Kebijakan Komersial Formula Harga Jasa Pos dan dirancang untuk menjaga pendapatan mitra pengemudi (Ozol), serta menjaga stabilitas permintaan pasar terhadap layanan Grab.

“Kami menjamin Grab Indonesia tidak akan pernah mengambil bagian dari pendapatan mitra pengemudi untuk dibagikan sebagai diskon kepada pelanggan,” kata Tirza.

Dia mengatakan seluruh biaya promosi yang digunakan Grab ditanggung oleh perusahaan dan dirancang untuk membantu mendorong permintaan pelanggan, yang akan berdampak positif pada pendapatan mitra pengemudi.

Ikatan Pengemudi Angkutan Roda Dua Online Nasional, Garda Indonesia, rekan-rekan Ojek Online (Ozol), dan beberapa kelompok lalu lintas lokal Jabodetabek menyatakan akan menggelar aksi damai pada Kamis, 29 Agustus 2024.

Aksi damai yang dilakukan oleh para tukang ojek dan pengantar barang untuk mendengarkan tuntutan perusahaan pemohon dan pemerintah.

Ketua Garda Indonesia Igun Wikaksono mengatakan, Garda Indonesia menghormati dan mendukung aksi damai tanpa mengganggu jaminan sosial, solidaritas, dan masa depan pengemudi. Dari perusahaan aplikasi.

Sementara itu, hanya sedikit yang dapat dilakukan pemerintah untuk memenuhi rasa keadilan terhadap kesejahteraan mitra perusahaan aplikasi yang ada.

Igun dalam keterangannya, Rabu (28/8/2024), mengatakan, “Karena selama ini kami menganggap status hukum ojek online tidak sah secara hukum”.

Menurutnya, ketika pengemudi ojek tidak diakui undang-undang, perusahaan aplikasi bisa bertindak sewenang-wenang tanpa ada ganti rugi dari platform dan tanpa batasan ketat dari pemerintah, sehingga berujung pada munculnya berbagai gerakan protes. mitra.

Dia menegaskan, aksi tersebut perlu dilakukan secara damai tanpa adanya hasutan dari pihak manapun baik dari pihak penyelenggara aksi damai maupun tukang ojek lain yang melakukan kegiatan pemulihan.

Informasi dari rekan-rekan, sekitar 500-1000 driver Ozol dari berbagai komunitas di Jabodetabek akan mengikuti kegiatan ini, pada pukul 12.00 rute aksi diperkirakan berlangsung di Istana Merdeka Listrik kantor aplikasi ojek online. Kawasan Petojo, Jakarta Pusat dan beberapa tempat.

“Kami berharap perusahaan-perusahaan aplikasi menghargai masukan dari mitranya sebagai masukan yang akan dipertimbangkan dan pemerintah dapat menyimpulkan permasalahan yang berulang,” tutupnya dalam ekosistem lalu lintas online ini. .   

Sebelumnya terjadi gelombang PHK massal di beberapa industri seperti tekstil, alas kaki, dan logistik. Serikat pekerja mengatakan gelombang PHK di industri tekstil merupakan tanda krisis yang lebih besar.

Ketua Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Iqbal mengatakan industri TPT di Indonesia sedang mengalami masa krisis. Hal itu ditandai dengan penutupan puluhan pabrik dan PHK massal.

Industri tekstil dan garmen serta sektor logistik juga mengalami tekanan. Terdapat puluhan ribu pekerja di sektor logistik yang berisiko terkena PHK pada Juli hingga Agustus 2024.

PHK massal ini merupakan dampak dari peraturan Departemen Umum Perhubungan Darat yang memperbolehkan platform online asing dan bisnis serupa membentuk unit bisnis layanan pengiriman ekspres dan logistik yang dibutuhkan.

“Oleh karena itu, jasa pengiriman ekspres dan logistik dalam negeri seperti J&T, Pos Indonesia, dan Tiki banyak kehilangan lapangan kerja, sehingga berpotensi terjadinya PHK terhadap puluhan ribu pekerja di industri jasa pada Juli-Agustus.” kata Iqbal, Rabu (7 Maret 2024) di Jakarta.

Oleh karena itu, KSPI meminta Pemerintah segera mencabut peraturan Departemen Umum Angkutan Jalan yang membolehkan platform asing menyelenggarakan usaha pengiriman ekspres dan logistik. Mereka menilai peraturan ini akan mematikan bisnis logistik dan jasa kurir dalam negeri sehingga berujung pada PHK.

Selain itu, KSPI meminta Komisi Pengawas Persaingan Usaha menghimbau platform e-commerce luar negeri untuk tidak melakukan bisnis jasa pengiriman ekspres dan logistik.

Di tengah situasi perekonomian yang semakin sulit, Syed Iqbal menekankan pentingnya melindungi industri lokal untuk mempertahankan kesempatan kerja dan mencegah PHK.

“Partai Buruh dan KSPI meminta Presiden Jokowi segera mengambil langkah nyata untuk melindungi industri dalam negeri,” kata Iqbal.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Misi Merah Putih Bungkam Vietnam, Lanjutkan Mimpi ke Piala Dunia! Saksikan Live di Vision+
Next post 3 Resep Pisang Goreng Kulit Pangsit, Camilan Akhir Pekan yang Nikmat dan Gampang Dibuat