designsuperstars.net, Jakarta – Kota Batam di Kepulauan Riau terus berkembang menjadi pusat ekonomi baru di kawasan Indonesia Bagian Barat, dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 7,04 persen pada tahun 2023. Batam juga diyakini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan penduduk. pasar yang berkembang dan meningkatkan potensi investasi di berbagai sektor.
Direktur Pelaksana Serenity Central City Samuel Jason mengatakan, efek gabungan dari lokasinya yang strategis, infrastruktur yang memadai, dan pertumbuhan ekonomi yang pesat semakin mendorong Batam menjadi tujuan investasi yang menjanjikan bagi investor yang mencari peluang bisnis yang menguntungkan di Asia Tenggara, khususnya Indonesia.
Menurutnya, peluang bisnis yang menguntungkan di Batam bisa didapat melalui investasi real estate. Dari segi potensi lokasi, Sekupang saat ini mulai populer dan diincar investor lokal maupun asing. Ia lalu mencontohkan proyek Serenity Central City yang saat ini berhasil menarik investasi konsumen lebih dari Rp 10 triliun.
“Sekupang merupakan lokasi properti Sunrise terbaru di Batam karena nilai investasinya yang tinggi. Apalagi Sekupang akan diubah menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan oleh pemerintah, dengan nilai investasi Rp 3,3 triliun,” kata Jason, Senin (25 Maret 2024). Segitiga Emas
Jason memperkirakan, berbagai faktor yang menyebabkan tingginya pertumbuhan ekonomi di Batam, salah satunya adalah kedekatan Singapura dan Malaysia hingga membentuk segitiga emas.
“Posisi Batam sebagai pintu gerbang perdagangan dan investasi utama di Asia Tenggara memberikan kemudahan akses ke pasar regional dan global. Hal ini menjadikan Batam sebagai lokasi yang menarik bagi investor,” imbuhnya.
Khusus Sekupang, Serenity Central City memiliki banyak kawasan investasi, salah satunya Beachside yang menawarkan kawasan hunian dengan nilai investasi tinggi.
Ia mengatakan, lokasi tepi pantai di pinggir Pantai Dangas mendukung aspek bisnis yang dapat memberikan peluang yang luas.
Mengingat kedekatannya dengan kawasan bisnis Segitiga Emas, maka Batam menjadi pusat bisnis, tutupnya.
Sebelumnya, Sinar Primera, sebuah perusahaan real estate dan real estate ekonomi baru, menjalin kemitraan strategis dengan Gaw Capital Partners, sebuah perusahaan ekuitas swasta real estate terkemuka di Hong Kong. Kolaborasi ini akan fokus pada pengembangan data center di Batam, Indonesia.
Kemitraan strategis ini menegaskan komitmen kedua belah pihak untuk memanfaatkan peluang yang muncul di sektor infrastruktur digital. Sinar Primera akan memegang saham minoritas dalam proyek tersebut dan akan memainkan peran penting sebagai manajer pengembangan, sementara Gaw Capital Partners akan menjadi investor utama, memberikan dukungan keuangan dan keahlian investasi yang solid.
“Kami sangat antusias untuk bergabung dengan Gaw Capital Partners dalam proyek data center ini. Kolaborasi ini memungkinkan kami untuk menggabungkan keahlian pengembangan dan pengetahuan lokal pasar Indonesia dengan pengalaman real estate global Gaw Capital,” kata CEO Sinar Primera Group Hong Kah Jin dalam keterangan tertulis, Kamis (2/11/2023).
“Selain membuka jalan bagi fasilitas pusat data tercanggih yang akan memenuhi permintaan infrastruktur digital canggih yang terus meningkat di Batam dan sekitarnya. Permintaan Indonesia terhadap layanan digital dan cloud tumbuh secara eksponensial, yang merupakan peluang investasi menarik di industri pusat data,” lanjutnya.
Grup Sinar Primera, dengan tiga lini bisnis utama yang mencakup kota ramah lingkungan yang terintegrasi, fasilitas pergudangan berkualitas tinggi, dan pusat data mutakhir, berkomitmen untuk menyediakan produk dan layanan dalam skala global dan memanfaatkan lokasi strategis untuk menyediakan fasilitas terbaik kepada mitra bisnisnya.
“Kami sangat senang bisa berkolaborasi dengan Sinar Primera dalam proyek IDC yang signifikan di Batam ini. Komitmen Sinar Primera untuk mengembangkan industri real estate ekonomi baru sejalan dengan visi kami, dan pengalaman serta pengetahuan industri mereka melengkapi kemampuan investasi Gaw Capital.” kata Managing Director Gaw Capital dan kepala platform IDC untuk Asia (sebelumnya China) Kok Chye Ong.
“Dalam beberapa tahun terakhir, kawasan Asia telah menjadi garda terdepan dalam industri pusat data, yang menawarkan banyak peluang untuk pertumbuhan dan pengembangan. Platform data center Gaw Capital, sejalan dengan tren tersebut, mencakup jaringan data center strategis yang berlokasi di pasar-pasar utama. “Asia meliputi Tiongkok, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Vietnam, dan yang terbaru Malaysia,” jelasnya.