designsuperstars.net, Jakarta Sektor konstruksi, khususnya industri semen, memegang peranan penting dalam upaya Indonesia mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan tujuan nol emisi karbon pada tahun 2060. Pada tahun 2020, sektor industri termasuk semen, akan menyumbang sekitar 22% terhadap total emisi gas rumah tangga di Indonesia.
Pemerintah telah menetapkan jadwal yang ambisius dengan komitmen untuk mencapai nol emisi karbon pada tahun 2060 dan target untuk mengurangi emisi sebesar 29% hingga 41% pada tahun 2030 dibandingkan dengan tingkat emisi pada tahun 2010.
Langkah-langkah tersebut antara lain meningkatkan penggunaan sumber energi terbarukan seperti energi surya, angin, dan biomassa, serta penggunaan bahan bakar alternatif pada industri semen untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
Sektor konstruksi, yang sebagian besar bergantung pada semen sebagai bahan dasarnya, berperan dalam mendorong praktik konstruksi berkelanjutan melalui penggunaan bahan ramah lingkungan dan teknologi konstruksi inovatif. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat penting dalam melaksanakan rencana ini untuk mencapai masa depan Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan.
PT Cemindo Gemilang Tbk, produsen semen merah putih, menjadikan kelestarian lingkungan sebagai prioritas utama dalam operasionalnya, mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses produksi dan distribusi. Semen Merah Putih menyadari sepenuhnya bahwa industri semen mempunyai dampak yang signifikan terhadap lingkungan dan oleh karena itu berkomitmen untuk menjadi pemimpin dalam mengubah industri menuju praktik produksi yang lebih berkelanjutan.
GM Sales dan Marketing PT Cemindo Gemilang Tbk Oza Guswara menegaskan Semen Merah Putih berkomitmen menjadi perusahaan global yang mengedepankan inovasi dan keunggulan bahan konstruksi.
“Semen Merah Putih mengedepankan praktik produksi yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan serta peningkatan kualitas FSSE untuk memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan. Kami terus mengembangkan inovasi dan teknologi secara strategis dengan menggunakan bahan bakar alternatif dalam proses produksinya. ujar Oza, dilansir Kamis (18/07/2024).
Dengan berinvestasi pada teknologi ramah lingkungan dan praktik berkelanjutan, pabrik Semen Merah Putih di Bayah berhasil menurunkan emisi netto CO2 spesifik sebesar 5% pada tahun 2023 dibandingkan tahun 2022, dari 633 kg menjadi 603 kg CO2 per ton setara semen. Artinya, setiap ton semen yang diproduksi pada tahun 2023 mengeluarkan emisi CO2 sebesar 30 kg lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya.
Oza menjelaskan, sejalan dengan komitmen Semen Merah Putih untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan beralih ke sumber energi yang lebih berkelanjutan, pabrik Bayah juga menambahkan perangkat Bahan Bakar Alternatif (AF) pada tungku calciner untuk meningkatkan laju pertukaran panas. (TSR) menjadi 5% pada tahun 2024.
Peningkatan ini diharapkan dapat mengurangi emisi CO2 sebesar 70.000 ton, karena lebih banyak energi yang digunakan dari bahan bakar alternatif seperti biomassa atau RDF, yang menggantikan bahan bakar fosil konvensional seperti batu bara atau gas alam dalam proses produksi semen. Dari sisi energi, pemanfaatan waste heat recovery system (WHRS) juga dioptimalkan untuk mengubah limbah panas menjadi listrik yang pada tahun 2023 menghasilkan 85.702 MWh.
“Semen Merah Putih telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan beralih ke sumber energi yang lebih berkelanjutan. energi “Perusahaan juga terus melakukan inovasi dalam pengembangan produk dengan fokus pada pengurangan penggunaan klinker untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan operasional.” tambah Oz.
Selain itu, investasi juga dilakukan untuk mengganti truk diesel dan forklift dengan listrik untuk mengurangi emisi CO2, kata Oza.
Inisiatif Semen Merah Putih dalam menurunkan emisi CO2 mendapat pengakuan internasional dari World Cement Association pada World Annual Conference (WCA) 2024 pada Mei 2024.
Penghargaan ini merupakan kontribusi besar sebagai bukti nyata komitmen Semen Merah Putih dalam menurunkan biaya dan emisi karbon melalui efisiensi energi, penggunaan bahan bakar alternatif dan pengurangan faktor klinker, serta menerapkan praktik berkelanjutan.
Surindro Kalbu Adi, Direktur Komersial dan Logistik Semen Merah Putih, mengungkapkan kebanggaannya atas penghargaan ini dan pengakuan atas kerja keras seluruh tim dalam mencapai nilai-nilai berkelanjutan. “Penghargaan WCA Climate Action Award 2024 yang diterima Pabrik Bayah merupakan pengakuan atas upaya berkelanjutan Semen Merah Putih dalam mencapai visi keberlanjutannya. Hal ini juga menjadi insentif bagi Semen Merah Putih untuk terus berinovasi dan meningkatkan kinerja lingkungan di masa depan,” kata Surindro.
Penghargaan ini menandai langkah penting Semen Merah Putih menuju masa depan yang lebih hijau. Mereka berkomitmen untuk terus berinvestasi pada teknologi ramah lingkungan, meningkatkan efisiensi operasional, dan membangun kemitraan untuk mencapai tujuan keberlanjutan mereka.
“Tantangan lingkungan hidup yang kita hadapi saat ini sangatlah kompleks, namun Semen Merah Putih yakin melalui kolaborasi, inovasi dan komitmen yang kuat, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi industri semen dan lingkungan hidup,” lanjut Surindro.
Semen Merah Putih bertujuan untuk mengurangi emisi karbon melalui bahan bakar alternatif, efisiensi energi yang lebih besar, dan produk ramah lingkungan. Investasi pada teknologi modern akan meningkatkan efisiensi energi di seluruh pabrik.
“Kami akan terus menerapkan dan mengembangkan praktik berkelanjutan seperti pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, penggunaan kendaraan listrik, dan program penghijauan. Kami juga akan terus melibatkan masyarakat lokal dalam upaya keberlanjutan, termasuk program pemberdayaan masyarakat, pendidikan, dan kesehatan,” tutup Surindro.
Semen Merah Putih memahami pentingnya kerja sama dalam mengatasi tantangan lingkungan. Mereka akan terus bekerja sama dengan pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan pihak lain untuk menemukan solusi bersama demi keberlanjutan.
Melalui berbagai inisiatif dan investasi, perusahaan ini berkomitmen untuk berkontribusi secara signifikan dalam mengurangi jejak karbon industri semen Indonesia, yang merupakan tanggung jawab perusahaan dalam membantu Indonesia mencapai tujuan iklim global.