Venezuela Kehilangan Semua Gletsernya, Pertanda Krisis Iklim Global Semakin Nyata

Venezuela – Bagi masyarakat negara bagian Mérida di Venezuela, dataran tinggi Sierra Nevada yang tertutup salju mewakili sejarah dan kebanggaan. Sayangnya, es tersebut perlahan menghilang.

Inisiatif Kriosfer dan Iklim Internasional (ICCI), sebuah kelompok advokasi ilmiah, mengatakan Gletser Humboldt (dikenal sebagai La Corona, atau “Mahkota” dalam bahasa Spanyol) “terlalu kecil untuk dihitung.”

Pada bulan Maret, para ilmuwan Venezuela mengatakan gletser telah menyusut secara signifikan.

“Gletser tropis kita telah menghilang sejak tahun 1970-an, dan kini semakin terlihat,” kata Alejandra Melvo, ahli astrofisika di Universitas Los Andes di Mérida.

Venezuela memiliki enam gletser di Sierra Nevada, sekitar 16.000 kaki di atas permukaan laut.

Pada tahun 2011, lima di antaranya hilang. Gletser Humboldt adalah satu-satunya yang tersisa di dekat gunung tertinggi kedua di negara itu, Puncak Humboldt.

Namun, kini Humboldt sedang mencair. Terlalu kecil untuk diklasifikasikan sebagai gletser. Venezuela menjadi negara pertama di benua Amerika dan negara pertama dalam sejarah modern yang kehilangan gletsernya.

Apa itu gletser? Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gletser terletak di daerah dengan suhu rata-rata tahunan mendekati titik beku dan hujan musim dingin menyebabkan akumulasi salju yang signifikan.

Aspek penting dari perkembangan gletser adalah bahwa suhu sepanjang sisa tahun tidak cukup untuk sepenuhnya menghilangkan akumulasi es pada musim dingin sebelumnya. Inilah kehidupan gletser. Inilah yang terjadi dalam kasus Humboldt.

“Dalam kasus Humboldt, ini adalah kejahatan yang telah berlangsung bertahun-tahun tanpa henti,” kata Melfo.

Selain kenaikan suhu global akibat perubahan iklim, mencairnya gletser besar juga menjadi salah satu faktornya. Hal ini menyebabkan naiknya permukaan air laut di seluruh dunia.