Viral Anggota TNI Cukur Rambut Sejumlah Siswa Tidak Beraturan

Read Time:2 Minute, 38 Second

Purwakarta – Aksi anggota TNI yang seenaknya memotong rambut sejumlah pelajar viral di media sosial. Kami melihat rambut pelajar tersebut dipotong saat TNI sedang melakukan upacara dan konon ia menghukum pelajar tersebut dengan memotong rambutnya.

Setelah dilakukan penyelidikan, peristiwa itu terjadi pada Senin (4/9) di SMPN 1 Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Dilihat dari video yang beredar, terdengar seorang anggota TNI yang mengatakan bahwa pelajar penerima penganiayaan itu bisa saja memprotes karena korban merupakan anggota TNI dari Babinsa Kodim 0619 Purwakarta.

Orang tua siswa langsung keberatan dengan gaya rambut yang tidak biasa tersebut. Akibat potongan rambut tersebut tidak disukai orang tuanya, dan menimbulkan kemarahan di kalangan orang tua siswa.

Sebagai orang tua siswa Dade, sanksi disiplin yang diterima anak Anda tidak dapat dibenarkan. Ia menyarankan, seorang anggota TNI yang seharusnya dipimpin oleh masyarakat, tidak boleh melakukan hal-hal yang merugikan masyarakat.

“Saya sudah mendapat izin disiplin anak saya, padahal tadi saya bilang, orang tua ketika anaknya menjadi penjahat menerima hukum secara logika, tapi hatinya tetap senang, mereka juga menerima. Langkah pendidikan adalah cara lain yang bisa kita lakukan agar lebih mendidik. ,” KPAI juga,” kata Dade, Rabu 7 September 2023.

Dade mengatakan, pihak sekolah dari SMPN 1 Maniis Purwakarta tidak bisa membenarkan hal tersebut. Meski anaknya salah dan perlu dilatih, lanjut Dade, langkah positif harus diambil.

“Ada kegiatan di sekolah, anak saya bersikeras bahwa saya melakukan kesalahan, saya tidak ingin anak saya berteriak kepada orang tuanya hingga guru, padahal selain itu saya harus berbicara dengan pihak sekolah tentang kegiatan ini, ada jangan lakukan dengan cara lain,” katanya.

Sementara itu, pihak sekolah jelas telah meminta maaf kepada orang tua siswa atas kesalahan potongan rambut tersebut. Sekolah menganggap ini sebagai praktik yang tidak dapat diterima.

“Itu berdasarkan negativitas, itu juga negativitas Babinsa di sekolah, waktu itu saya berangkat bersama Pak Gubernur, di sini ada pesta, pelatih Babinsa berkeliling, jadi arah latihannya salah tentu saja. terjadi,” kata Yana Heryana kepada SMP 1 Maniis.

Terpisah, Dandim 0619 Purwakarta Letkom ARM Andi Achmad Afandi mengatakan pihaknya sudah berdamai dengan pihak orang tua dan pihak sekolah. Diasumsikan semua pihak yang terlibat dalam kejadian tersebut dapat saling memahami.

“Sebelumnya terjadi rekonsiliasi antar orang tua sekolah, kemudian datang Muspika, dan semua sepakat bahwa kejadian kemarin sudah selesai, tidak ada masalah dalam kejadian kemarin, kami sama-sama memahami kelakuan buruk siswa, pihak sekolah meminta Babinsa untuk mengisi. masalah. formulir sebagai pengawas upacara dan pelaksanaan instruksi.

Andi menilai tindakan tersebut tidak bisa dibenarkan. Tindakan tersebut dinilai tidak tepat jika dilakukan latihan yang dilakukan anggota TNI. Namun kejadian ini juga menyebabkan kurangnya komunikasi antara pihak sekolah dan Babinsa.

“Babinsa mengetahui bahwa pembangunan harus didiskusikan terlebih dahulu dengan pihak sekolah sebelum tata rambut, orang tua, pihak sekolah, dan kita tahu bahwa kita harus bekerja sama ke depan untuk memperbaiki generasi penerus dengan cara yang baik,” tutupnya.

Sementara itu, banyak siswa yang mengalami trauma. Sedangkan siswa Babinsa yang potong rambut berjumlah 90 orang.

Laporan: Agung Prasetio

Baca artikel edukasi menarik di tautan ini. SMMPTN Barat 2024 Konsorsium BKS-PTN Barat Resmi Diluncurkan, Begini Kata Rektor USU Peluncuran SMMPTN Barat tahun 2017 ini untuk memudahkan calon mahasiswa dimanapun untuk mengikuti seleksi mandiri tanpa harus berada di kampus. designsuperstars.net.co.id 8 Mei 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post WhatsApp, Instagram, dan Facebook Kembali Aktif setelah Pemadaman
Next post Gaya Bahasa Gen Z Memang Santai, Tapi Bukan Berarti Tak Profesional