designsuperstars.net, Jakarta – Volkswagen akan segera mengumumkan bentuk final ID 1, mobil listrik entry-level atau harga terjangkau baru pabrikan Jerman itu.
Menurut ketua merek Volkswagen Thomas Schaefer, ID 1 dirancang sebagai model pengganti E-Up yang berusia 11 tahun. Model ini rencananya mulai dijual di seluruh Eropa pada akhir tahun 2027 dengan harga sekitar 17 ribu poundsterling atau setara Rp 338 jutaan.
“Judul kerjanya adalah ID 1 dan kendaraannya direncanakan pada tahun 2027. Kami sedang di tengah-tengah itu semua, kami tahu seperti apa mobil itu seharusnya,” kata Schaeffer.
Volkswagen ID 1 akan menjadi pesaing langsung Renault Twingo yang akan diluncurkan pada 2026. Selain itu, Volkswagen belum memutuskan rencana industrinya untuk model listrik terjangkau ini.
Karena tingginya biaya baterai dan produksi di Eropa, harga Rp 300 juta untuk sebuah mobil listrik hanya bisa dicapai dengan volume besar dan keekonomian tinggi.
Faktanya, laporan terbaru menunjukkan bahwa Volkswagen mungkin bekerja sama dengan Renault untuk mengembangkan dan memproduksi ID 1 dalam kemitraan dengan Twingo.
Pada konferensi pers awal pekan ini, CEO Grup Volkswagen Oliver Blume mengatakan keputusan mengenai model dasar akan dibuat pada tahun 2024, dengan alasan kemungkinan kerjasama dengan Renault.
“Secara konseptual, kami sedang mencari solusi dan kami tidak mengesampingkan kemitraan di bidang ini,” katanya.
Grup Volkswagen akan terus memperluas pasar elektrifikasi di India. Merek asal Jerman tersebut berencana meluncurkan sports utility vehicle (SUV) entry-level atau terjangkau di pasar Bollywood.
Dijelaskan CEO Škoda Auto Volkswagen India Piyush Arora, pihaknya telah mempelajari dan mengerjakan model tersebut serta sedang menjajaki platform mana yang cocok untuk model murah tersebut.
Dikutip dari Automotive News, Minggu (4/2/2024), Piyush mengatakan, “Kami secara aktif mengerjakan kendaraan listrik entry-level. Kami sedang mengevaluasi platform VW Group mana yang paling cocok untuk membangun SUV listrik kompak di India.” “
Implementasi proyek ini membutuhkan volume besar dan investasi hingga tiga digit juta dolar pada mobil listrik terjangkau ini.
“Penetrasi kendaraan listrik di India tidak akan cukup cepat untuk membenarkan investasi tersebut. Oleh karena itu, kami sedang menjajaki kemungkinan untuk mengekspor produk-produk ini,” kata Piyush.