designsuperstars.net, BANDUNG — Wakil Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor (TAM), Henry Tanoto menjelaskan alasan masyarakat memilih mobil hybrid. Alasan utamanya adalah penghematan bahan bakar, rendahnya emisi, dan juga berkontribusi terhadap lingkungan.
“Review pelanggan sangat tinggi bahwa hybrid itu irit bahan bakar, satu liter per 31 kilometer. Kedua, dari segi emisi, banyak orang membeli hybrid karena ingin berkontribusi terhadap lingkungan,” kata Henry saat ditemui rata-rata di Toyota Dream ke-17. Ajang Penghargaan Car Art Contest (TDCAC) Taman Lalu, Bandung, Kamis (2/5/2024).
Di Toyota, penjualan mobil HEV (hybrid electric vehicle) akan meningkat menjadi 6,4 persen dari total penjualan pada kuartal I 2024, kata Henry.
Sementara mobil listrik menyumbang 2,8 persen dari total penjualan pada kuartal yang sama tahun ini. Artinya komposisi mobil hybrid produksi Toyota masih mendominasi sekitar 70 persen total penjualan dibandingkan mobil listrik atau EV.
Meski demikian, ia tetap tidak menampik minat terhadap mobil listrik semakin meningkat seiring dengan semakin gencarnya pemerintah Indonesia mengembangkan varian mobil listrik. Akui bahwa setiap jenis memiliki divisi tersendiri.
“Setiap segmen hadir, penetrasi EV akan tumbuh dengan model baru dan infrastruktur yang ditingkatkan secara bertahap. Hybrid juga akan meningkat karena dinilai masih sesuai dengan kebutuhan mobilitasnya,” kata Henry.
Henry mengatakan alasan lain orang masih memilih mobil hybrid adalah karena mereka tidak perlu memikirkan di mana harus mengisi baterainya. Harga jualnya masih sangat bagus.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Toyota juga akan terus meningkatkan produksi mobil listrik bertenaga baterai dalam dua tahun ke depan dan akan meluncurkan mobil hybrid pada tahun ini. Perusahaan juga akan terus mengutamakan pengalaman pengguna dengan infrastruktur yang memenuhi kebutuhan pengguna di ekosistem mobil listrik, seperti stasiun pengisian daya, penyediaan baterai dan sepeda motor listrik, serta ketersediaan layanan perbaikan.
“Kalau mau merambah EV tidak perlu keluar model baru, tapi juga menyediakan ekosistem yang lebih baik, Toyota dan Astra juga ingin membangun yang lebih baik seperti stasiun pengisian dan perbaikan,” ujarnya.