designsuperstars.net – Gelandang PSS Sleman Wahyudi Khamisi menjadi sorotan karena penampilannya yang dinilai brutal.
Hal itu terjadi saat PSS menghadapi Persebaya Surabaya pada laga Ligue 1 2023/2024 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya pada Minggu, 3 Maret 2024.
Dalam tayangan ulang pertandingan, Hamisi terlihat menendang kepala Bruno Moreira saat ia tergeletak di lapangan. Saat bola mengarah ke kepala Bruno, Khamisi menendang kepala pemain Brasil itu.
Tindakan ini menyebabkan Persebaya mengajukan protes kepada PSSI. Faktanya, nama Persebaya diambil dari nama Ketua PSSI Eric Thohir dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Protes tersebut disiarkan melalui jejaring sosial Instagram pada Senin, 4 Maret 2024.
“Sepak bola adalah olahraga yang sulit, tanpa pemain barbar pun selalu ada resiko terburuk yaitu kematian. Risiko ini akan berlipat ganda ketika pemain seperti Khamisi muncul,” tulis Persebaya di Instagram.
Padahal, seperti yang disampaikan oleh Presiden Jokowi dan Presiden PSSI Erik Thohir, kita harus selalu ingat bahwa sepak bola itu tentang hiburan, tentang sportivitas. Ini bukan bencana atau kematian,” tulis Persebaya.
Wahyudi Hamisi lahir pada tanggal 28 Juli 1997 di Kotamobagu, Sulawesi Utara, Indonesia. Pemain dengan tinggi badan 166 cm itu berposisi sebagai gelandang.
Wahyudi Khamisi memulai hidupnya dengan bermain sepak bola lokal di Sulawesi Utara. Ia berhasil meniti karir profesionalnya pada tahun 2015 dengan pindah ke Kalimantan.
Kemudian ia tidak langsung bergabung dengan tim utama, melainkan bergabung dengan tim Kalimantan U-21. Namun karena penampilan gemilangnya, ia berhasil masuk tim senior Kalimantan pada usia 18 tahun pada tahun 2016.
Wahyudi Khamisi bermain di ISC A 2016 untuk Kalimantan. Konsistensi juga ditunjukkan Wahyudi Khamisi dengan selalu menjadi gelandang tengah andalan Kalimantan hingga meraih gelar juara Ligue 1 2019.
Meski tak selalu menjadi pilihan utama Pesut Etam di lini tengah, ia bisa bermain sebagai gelandang tengah reguler maupun gelandang bertahan. Wahyudi Khamisi juga sudah bergabung dengan tim Sulut untuk persiapan PON Papua 2020.
Konsistensi penampilan Khamisi di Kalimantan membuatnya beberapa kali diundang ke pemusatan latihan timnas muda Indonesia.
Selain bergabung dengan timnas Indonesia U-19 pada awal tahun 2019, Wahyudi Hamisi juga beberapa kali dipanggil ke timnas Indonesia U-23 asuhan Indra Syafri untuk seleksi Piala AFF U-22 2019.
Namun Wahyudi Khamisi gagal lolos dan belum menjalani debutnya bersama Merah Putih.
Berbahasa Indonesia, Apakah Tangan Kanan Patrick Kluivert Mengatasi Masalah Komunikasi di Timnas Indonesia? Masalah komunikasi disebut-sebut menjadi salah satu penyebab pemecatan Shin Tae-yong sebagai pelatih timnas Indonesia. Bisakah hal itu diatasi di era Patrick Kluivert? designsuperstars.net.co.id 11 Januari 2025