Waspada Hepatitis Bisa Jadi Kanker Hati, Bagaimana Gejalanya?

Read Time:2 Minute, 44 Second

Jakarta, designsuperstars.net – Indonesia baru saja merayakan Hari Hepatitis Sedunia yang selalu jatuh pada tanggal 28 Juli. Hal ini menjadi pengingat akan pentingnya memperhatikan kesehatan hati dan kesadaran akan hepatitis.

Sering dianggap sepele, hepatitis justru bisa menjadi ancaman serius. Infeksi hepatitis B dan C kronis dapat berkembang menjadi sirosis dan kanker hati. Scroll untuk informasi lebih lanjut, yuk!

Hal tersebut diungkapkan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Dr. Imran Pambudi. Ia menjelaskan, hepatitis merupakan peradangan hati yang disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain infeksi virus, penggunaan narkoba, alkohol, kondisi medis tertentu, dan obesitas.

“Ada lima jenis virus utama penyebab penyakit hepatitis, yaitu virus hepatitis A, virus hepatitis B, virus hepatitis C, hepatitis D, dan E. Kelima jenis virus hepatitis ini memiliki cara penularan, gejala, tingkat keparahan, dan pencegahan yang berbeda-beda,” ujarnya. dikatakan. dikatakan. kata Dr beberapa waktu lalu. Imran pada konferensi pers.

“Hepatitis B dan C dapat menjadi kronis dan menjadi penyebab paling umum terjadinya sirosis hati, kanker hati, dan kematian akibat virus hepatitis,” ujarnya.

Sayangnya, hepatitis B dan C, yang dapat menyebabkan perkembangan sirosis dan kanker hati, tidak menunjukkan gejala apa pun. Hal tersebut dijelaskan oleh Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Peneliti Jantung Indonesia, dr Andri Sanityos. 

“Hepatitis B kebanyakan tidak bergejala pada stadium kronis. Tapi kalau sudah berkembang, baru muncul (gejalanya). Kalau iya, berarti fungsi hati sangat berkurang dan pengobatannya lebih sulit,” ujarnya.

Hal yang sama berlaku untuk hepatitis C, yang sebagian besar tidak menunjukkan gejala atau Pengobatan hepatitis B dimulai pada fase kekebalan aktif. Namun, jika peradangan hati sedang-berat atau fibrosis yang nyata terjadi pada pasien dengan hepatitis B, terapi diindikasikan. Tujuan terapi adalah untuk mencegah perkembangan penyakit menjadi sirosis dan kanker hati,” jelasnya.

Sedangkan pada hepatitis C, pemeriksaan fisik umumnya menunjukkan demam subferik dan ikterik atau penyakit kuning. “Hepatitis C didiagnosis dengan skrining HCV. Jika positif dilanjutkan dengan skrining RNA HCV,” kata dr. Andri 

Dr Andri menjelaskan, ada beberapa upaya pencegahan hepatitis B dan C yang bisa dilakukan masyarakat. Mulai dari menghindari kontak dengan cairan tubuh dan darah orang lain, selalu mencuci tangan setelah kontak dengan cairan tubuh atau darah, tidak berbagi benda tajam seperti gunting kuku, pisau cukur, sikat gigi. 

Kemudian pastikan sterilitas dengan menggunakan jarum suntik, tindik, tato dan akupunktur, serta praktikkan hubungan seks yang aman. Selain itu juga melakukan vaksinasi hepatitis B, dan bagi petugas kesehatan, menjamin keselamatan pasien di rumah sakit, ujarnya.

Sementara itu, dokter spesialis penyakit dalam, gastroenterologi, hepatologi Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Prof. dr. Rino Alvani Gani mengingatkan penderita hepatitis B untuk melakukan deteksi dini. Hal ini bertujuan agar penyakit tersebut tidak berkembang menjadi kanker hati, atau jika berkembang menjadi kanker maka pengobatan dapat dilakukan dengan cepat.

“Masalahnya penyakit liver itu tidak terasa dan tidak ada gejalanya, tidak ada perasaan. Jadi masyarakat perlu mengetahui riwayat keluarganya, apakah seseorang itu mengidap penyakit liver atau tidak, apakah dia mengidap penyakit liver atau tidak, itu diperiksakan. ada, maka harus diawasi terus-menerus. “Jika pasien mengetahui dirinya mengidap hepatitis B, jangan santai-santai, minimal enam bulan sekali atau setahun sekali, lakukan USG,” kata Prof Rino dalam diskusi media yang dipimpin oleh RSPI di kawasan Senayan, Jakarta, Senin 29 Juli 2024. Hampir 40.000 kasus hepatitis tercatat di Gaza sejak dimulainya perang Israel Badan Pengungsi Palestina PBB (UNRWA) melaporkan adanya wabah hepatitis di tengah designsuperstars.net Israel. co.id 31 Juli 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Acer Siap Hadirkan Deretan Laptop AI dan Rangkaian Solusi Canggih
Next post 11 Jurusan Paling Diminati di Beasiswa Unggulan, Hukum Favorit 4 Tahun Terakhir