White Day 14 Maret, Hari Balasan untuk Valentine yang Popularitasnya Mulai Menurun

Read Time:3 Minute, 20 Second

designsuperstars.net, Jakarta White Day yang jatuh pada tanggal 14 Maret setiap tahunnya merupakan hari kasih sayang yang berasal dari Jepang. Tradisi ini kemudian menyebar ke beberapa negara Asia. White Day adalah kesempatan bagi pria untuk memberi hadiah kepada wanita yang memberi mereka hadiah sebulan sebelumnya.

Di tempat asalnya, Jepang, White Day sering dirayakan dengan memberikan coklat putih, marshmallow, atau permen kepada wanita yang dikagumi sebagai pengakuan dan pengakuan atas perasaan yang diungkapkan sebelumnya. Ada tradisi yang mengharuskan hadiah yang diberikan di White Day harus lebih bernilai dibandingkan yang diterima di Hari Valentine. Tujuannya adalah untuk menunjukkan rasa terima kasih dan keseriusan pihak pria yang memberikannya.

Namun White Day tidak hanya terfokus pada hubungan romantis antar pasangan, tetapi juga dianggap sebagai momen untuk mengungkapkan perasaan terhadap teman dan keluarga. Berikut ulasan lain mengenai Apa itu White Day yang dihimpun designsuperstars.net dari berbagai sumber, Rabu (13/3/2024).

Perayaan White Day pertama kali dimulai di Jepang pada tahun 1970an oleh perusahaan penganan Ishimura Manseido. Kisah White Day dimulai ketika direktur perusahaan Zengo Ishimura terinspirasi oleh sebuah artikel di majalah wanita yang mengeluhkan ketidakadilan wanita yang memberikan coklat di Hari Valentine tanpa mendapatkan imbalan apa pun.

Ishimura meminta para pekerja perempuan untuk memilih hari di mana para laki-laki dapat membalas budi dengan memberikan hadiah kepada para perempuan. Oleh karena itu, tanggal 14 Maret dipilih sebagai tanggal White Day, yaitu hari dimana pria memberikan hadiah kepada wanita sebagai ucapan terima kasih.

Ishimura Manseido berkolaborasi dengan department store lokal Iwataya pada tahun 1978 untuk menyelenggarakan White Day untuk pertama kalinya. Peringatan ini terjadi secara besar-besaran di Jepang. Awalnya dikenal sebagai Hari Marshmallow, hari libur ini kemudian berganti nama menjadi Hari Putih dan menjadi populer di seluruh Jepang pada tahun 1980an.

Selain Jepang, Taiwan dan Korea Selatan juga mengadopsi tradisi White Day dengan coklat putih sebagai simbol bingkisan yang lazim dibagikan. Seiring berjalannya waktu, perayaan White Day menjadi momen penting untuk mengungkapkan kasih sayang dan penghargaan antar individu, tidak hanya dalam konteks romantisme, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan terhadap teman dan keluarga.

Seiring berjalannya waktu, White Day mulai mengalami kemunduran di negara asalnya. Salah satu faktor utama yang melatarbelakangi menurunnya popularitas White Day adalah adanya anggapan bahwa memberi hadiah di Hari Valentine atau White Day merupakan tradisi yang membosankan bagi pria dan wanita di Jepang. Beberapa orang bahkan merasa terbebani dengan “keharusan” memberikan hadiah pada perayaan ini.

Sistem white day di Jepang juga bergantung pada jumlah pria yang menerima hadiah Hari Valentine. Jika hanya sedikit pria yang mendapat hadiah, hanya sedikit wanita yang mendapat hadiah di White Day. Hal ini menciptakan dinamika yang kompleks dalam hubungan antara laki-laki dan perempuan dalam konteks perayaan ini.

Selain itu, faktor ekonomi juga turut berkontribusi terhadap menurunnya popularitas White Day di Jepang. Menurunnya pendapatan, terutama dalam beberapa tahun terakhir, mempersulit laki-laki untuk memberikan hadiah yang diharapkan oleh perempuan, yang biasanya menginginkan hadiah lebih mahal di Hari Putih.

Perubahan tersebut mencerminkan perkembangan budaya dan sosial di Jepang, di mana tradisi lama dapat beradaptasi bahkan kehilangan makna seiring dengan perubahan kondisi ekonomi dan nilai-nilai sosial. Meskipun demikian, White Day tetap menjadi bagian dari budaya populer di Jepang, meskipun dinamikanya telah berubah seiring berjalannya waktu.

Ada aturan tidak tertulis mengenai hadiah yang diberikan saat perayaan White Day. Ada pedoman bagi pria untuk memberikan hadiah yang lebih berharga daripada yang diterimanya di Hari Valentine. Namun hal tersebut bukanlah sebuah aturan baku karena diketahui bahwa setiap orang mempunyai kemampuan dan kebutuhan yang berbeda-beda.

Sehubungan dengan perayaan White Day di Jepang, terdapat norma sosial yang mengatur pemberian hadiah di tempat kerja. Wanita diharapkan memberikan coklat kepada teman prianya di Hari Valentine dan pria diharapkan memberikan suguhan manis kepada teman prianya di White Day. Hal ini dilakukan sebagai tanda penghargaan dan tidak dimaksudkan atau ditafsirkan sebagai isyarat romantis.

Dengan demikian, aturan-aturan ini menunjukkan kompleksitas dan kekhususan budaya pemberian hadiah di Jepang. Meskipun hadiah yang lebih berharga diharapkan, norma-norma sosial ini membantu menjaga suasana profesional di tempat kerja sekaligus meningkatkan hubungan antarpribadi yang sopan dan ramah.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post 403
Next post 403