designsuperstars.net, Jakarta memperingati Hari Ginjal Sedunia setiap hari Kamis pada minggu kedua bulan Maret. Tahun ini Hari Ginjal Sedunia diperingati pada Kamis, 14 Maret 2024.
Dalam rangka Hari Ginjal Sedunia tahun ini, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Dr. Maxi Rein Rondonuwu, bahwa kasus penyakit ginjal semakin meningkat dan juga banyak terjadi pada kalangan usia muda.
Maxi mengutip Global Burden of Disease Study tahun 2019 yang menunjukkan 1,4 juta orang meninggal karena penyakit ginjal kronis. Sementara angka kematian di Indonesia sekitar 42 ribu.
“Satu dari 10 orang mengidap penyakit ginjal dan setiap hari trennya meningkat. Dan saat ini, generasi muda banyak yang terkena penyakit ginjal,” kata Maxi dalam kesempatan Hari Ginjal Sedunia bersama Perkumpulan Nefrologi Indonesia (Pernefri) di Jakarta Pusat, Rabu. (13/3/2024).
Maxi mengaku sempat mengunjungi salah satu rumah sakit di Manado, Sulawesi Utara. Di sana ia bertemu dengan pasien ginjal muda yang berusia di bawah 20 tahun.
“Yang saya tahu, saya berobat ke rumah sakit di Manado dan belum genap 20 tahun saya mengidap (penyakit ginjal) dan sedang menjalani hemodialisis (cuci darah).”
Menurut Maxi, meningkatnya penyakit ginjal disebabkan oleh berbagai hal seperti gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat. Gaya hidup yang tidak sehat menyebabkan berbagai penyakit seperti obesitas dan diabetes. Pada akhirnya, penyakit ini menyebabkan masalah ginjal.
“Sekarang yang paling banyak penyebabnya adalah darah tinggi dan diabetes, yang menyebabkan penyakit ginjal, dua yang tertinggi. Sementara di Indonesia kita punya penyakit darah tinggi, khususnya diabetes. penyakit ginjal,” kata Maxi.
Maxi melihat beberapa kasus penyakit ginjal di Indonesia dan menjelaskan bahwa Kementerian Kesehatan menganjurkan upaya yang paling murah, yakni. motivasi dan preventif.
“Yang pertama, tentu saja, adalah upaya yang paling murah, bersifat memotivasi dan preventif yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.”
Misalnya, langkah-langkah motivasi dan preventif ini mendorong masyarakat untuk menerapkan kebiasaan hidup bersih dan sering melakukan pemeriksaan kesehatan.
“Yang penting jangan sampai sakit. Kalau sakit, biayanya pasti keluar dari kantong, dan tekanan darah tinggi atau diabetes yang dialami lebih parah.”
Maxi juga mengatakan, gagal ginjal bisa menimbulkan komplikasi jika tidak ditangani dengan baik.
Komplikasi yang sering terjadi adalah memburuknya tekanan darah tinggi, pembengkakan pada kaki dan berdampak pada organ lain seperti jantung.
“Komplikasi gagal ginjal, tekanan darah tinggi meningkat (parah). “Pada gagal ginjal kronis, penumpukan cairan terjadi di banyak organ lain, pembengkakan di kaki, dan akhirnya gagal jantung.”
Untuk menghindari komplikasi penyakit ginjal, Maxi menyarankan masyarakat, terutama yang sudah memiliki penyakit darah tinggi dan diabetes, untuk memeriksakan kondisinya secara rutin.
“Deteksi dini, kalau punya darah tinggi dan kencing manis, sering-seringlah periksa, tes fungsi ginjal. “Tes urin yang paling mudah adalah dengan mengetahui adanya albumin (protein darah) dalam urin.”
“Jadi kalau di urine ada protein, ada darah tinggi, kemungkinan ada penyakit ginjal.” “Nah, tes termudah selanjutnya adalah memeriksa fungsi ginjal secara keseluruhan,” imbuhnya.