designsuperstars.net – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia. UKM telah menjadi tulang punggung yang kuat dan berkontribusi signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.
Di era digital saat ini, banyak peluang dan solusi baru yang bermunculan bagi UMKM untuk bertahan dan mengembangkan potensi bisnisnya. Khususnya melalui e-commerce yang telah menjadi tempat berjualan yang dipercaya oleh perwakilan bisnis lokal di Indonesia.
Riset yang dilakukan pekan lalu oleh Institute of Economic Development and Finance (INDEF) bertajuk “Peranan alat digital dalam pengembangan UMKM di Indonesia” mengungkapkan, sekitar 34,25% pelaku UMKM memilih aplikasi digital untuk e-commerce. dan jejaring sosial sebagai pasar online terbesar.
Riset ini menemukan bahwa 50% UMKM atau lebih dari separuh total responden memilih Shopee sebagai situs belanja online utama mereka pada tahun lalu. Selain aplikasi e-commerce, UMKM juga aktif memanfaatkan media sosial seperti Facebook Marketplace dan Instagram Marketplace sebagai platform berjualan.
Digitalisasi UMKM mendorong ekonomi digital Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan positif dari tahun ke tahun. Google, Temasek dan Bain memproyeksikan nilai ekonomi digital Indonesia akan tumbuh hingga $109 miliar pada tahun 2025. Bahkan pada tahun 2030, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai $210 miliar hingga $360 miliar.
Pertumbuhan ini tidak lepas dari tingginya nilai e-commerce yang telah menjadi bagian efektif dari perekonomian digital negara. Kehadiran platform e-commerce ini juga membuka banyak peluang bagi para pelaku UKM untuk lebih mengembangkan bisnis onlinenya.
Selain aplikasi e-commerce Shopee, aplikasi media sosial seperti Facebook Marketplace (33,46%), Instagram store (28,74%) dan TikTok Store (20,87%) masing-masing berada di peringkat kedua hingga keempat untuk situs belanja di Internet adalah yang paling banyak digunakan. Pelaku UKM tahun lalu. Aplikasi media sosial Facebook dan Instagram memungkinkan penggunanya memasarkan bisnisnya melalui berbagai fitur seperti Feed, Story dan Marketplace/Toko.
Riset INDEF juga mengamati “situs yang paling banyak digunakan” di situs belanja online. Berdasarkan hasil riset tersebut, Shopee secara konsisten menempati peringkat aplikasi yang paling banyak digunakan oleh pelaku UKM dengan persentase sebesar 36,22%, disusul oleh Facebook Marketplace (18,50%) dan Pembayaran Online (16,93%) seperti GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood. Dialog INDEF Riset Publik: Peran Platform Digital dalam Perkembangan UMKM di Indonesia
Merujuk hasil riset INDEF, pelaku UKM punya tiga alasan utama menerapkan digitalisasi pada bisnisnya. Tiga alasan teratas mencakup efektivitas penjualan online (79,13%), eksposur/traffik yang lebih besar (72,83%) dan potensi pertumbuhan bisnis yang pesat (69,69%).
Izzudin Farras, peneliti di INDEF Center for digital economy and SMEs, mengungkapkan meskipun ada pertumbuhan, keterampilan digital masih menjadi tantangan bagi UMKM untuk go digital.
“Salah satu cara pelaku UMKM menghadapi persaingan bisnis adalah dengan mengikuti program pendidikan atau pelatihan UMKM yang dilakukan oleh berbagai situs e-commerce,” jelasnya.
Berdasarkan riset tersebut, beberapa tantangan terbesar adalah ketatnya persaingan antar pelaku usaha perangkat digital (96,46 persen) dan rendahnya keterampilan tenaga kerja dalam penggunaan perangkat digital (83,46 persen).
Meski demikian, Izzudin juga mengatakan saat ini banyak pelaku UKM yang sadar akan pentingnya penggunaan alat digital dan dampak positif digitalisasi terhadap bisnisnya. Oleh karena itu, para pelaku UKM diharapkan terus melakukan inovasi dalam hal produk, layanan, dan strategi untuk menarik pelanggan di lingkungan bisnis online yang semakin kompetitif. Masa depan perekonomian Indonesia di tangan generasi muda Perekonomian daerah dapat ditempuh melalui beberapa cara, salah satunya adalah dengan membangun usaha-usaha terkini generasi muda. designsuperstars.net.co.id 6 Mei 2024