Buat yang Belum Tahu, Ini Jenis-Jenis Tipe Colokan Baterai Kendaraan Listrik

Read Time:2 Minute, 12 Second

designsuperstars.net, Jakarta – Dalam perkembangan kendaraan listrik, evolusi colokan pengisi daya telah banyak digunakan. khususnya di Indonesia Menurut Peraturan no. 13 Tahun 2020 Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, pasal 3 mengatur beberapa jenis busi yang digunakan di dalam negeri.

Jenis-jenisnya berdasarkan jenis arus listriknya: AC dengan konektor tipe 2, arus DC dengan konfigurasi seri AA dan arus gabungan dengan konektor tipe konfigurasi seri FF. Masing-masing konektor tersebut dapat dilihat pada label warnanya.

Arus AC ditunjukkan dengan warna merah, arus DC ditunjukkan dengan warna hijau. dan total arus ditampilkan dengan warna biru.

Dalam konteks Electria Vol. Baca pembahasannya dibawah ini.

Tipe 1

Steker jenis ini jarang ditemukan di Indonesia karena ditujukan untuk pasar Amerika Utara.

Konektornya terdiri dari lima pin yang memiliki kapasitas arus AC lebih besar. Dilengkapi fitur pengisian cepat dengan daya 3 hingga 7 kilowatt.

Tipe 2

Ini adalah jenis steker yang paling umum. Pasar Eropa dan Asia menggunakan versi tujuh pin standar ini. Fitur ini dapat mengaktifkan pengisian cepat dan lambat.

Selain itu, demi keamanan, konektor Tipe 2 dapat dikunci saat mengisi daya. Artinya, pemilik kendaraan listrik tidak perlu khawatir melepas konektor saat jauh dari kendaraan.

Steker gabungan (sistem pengisian gabungan CCS)

Konektor jenis ini adalah salah satu yang paling umum pada produk EV modern. Desainnya dirancang untuk pengisian daya DC cepat. Produk dengan konektor ini biasanya menyertakan adaptor untuk pengisian daya AC rumah.

Bentuknya cukup unik, memiliki konektor DC dua pin yang dipadukan dengan konektor 7 pin tipe 2 yang biasa disebut CCS Combo 2. Ada juga versi 5 pin tipe 1 dengan konektor DC di ujungnya. koneksi

Kedua lubang colokan digunakan pada saat digunakan. Namun, jika arusnya DC, hanya dua pin DC yang benar-benar menyuplai daya. Saat mengisi daya dengan daya AC di rumah, konektor Tipe 2 menggunakan fungsi pengisian daya.

Berasal dari singkatan “Charge de Move”, salah satu sistem koneksi pengisian arus searah cepat di titik awal. Konektor jenis ini sudah umum di Jepang sejak tahun 2010.

Konektor ini mampu menangani daya 400 kW dan saat ini sedang dalam pengembangan. Konektor ini juga mampu menyuplai daya hingga 900 kW.

Jika CCS memiliki format gabungan, CHAdeMO memiliki format terpisah untuk berbagai jenis arus. Dari segi fungsionalitas, sebenarnya sama dengan model CCS, namun dari segi desain, keberadaan konektor terpisah ini menyulitkan untuk mencapai desain yang elegan.

Konektor lain

Selain jenis konektor di atas, masih ada jenis konektor lainnya, seperti konektor listrik rumah tangga.

Biasanya dalam paket pembelian pabrikan menyediakan wall box yang merupakan pengubah arus untuk pengisian daya mobil listrik.

Ia juga memiliki konektor CEE yang sering digunakan dalam aktivitas luar ruangan. Terdiri dari lima pin yang mampu menangani arus listrik 3 kW atau lebih.

Sumber: Oto.com

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Ini Alasan WhatsApp Mengubah Warna dan Tata Letak Latar Belakang
Next post Rupiah Loyo Usai Ekspor Indonesia Kontraksi di Februari 2024