designsuperstars.net, Jakarta Salah satu film Indonesia yang akan tayang saat libur lebaran 2024 adalah Badarvuhi Ha Jiyanti garapan Penari Village yang dibintangi Aulia Sara dan Dinda Kanyadevi.
Ternyata, tokoh Jiyanti punya kebutuhan khusus. Salah satunya, 5 hingga 6 jam riasan atau makeup. Tak heran jika bintang sinetron Cinta Fitri selalu datang lebih awal ke lokasi syuting untuk merias wajahnya.
“Karakterku tangguh secara fisik karena membutuhkan proses make-up yang lama. Ini penting untuk visual dan lainnya. Saya menghabiskan setidaknya 5 hingga 6 jam untuk riasan. “Saya biasanya menelepon lebih awal,” kata Dinda Kanyadevi.
Saat ditemui di acara gala premiere film Badaravuhi di Kelurahan Penari, Jakarta Selatan, Kamis (28/3/2024), ia mengaku terlambat pulang dari lokasi syuting karena proses penghapusan riasan memakan waktu sekitar 2 jam.
“Dia pulang larut malam. Orang-orang pulang, tadinya saya hapus riasan sekitar dua jam. Alhamdulillah tidak ada iritasi, tapi ada beberapa hari panas karena kulit lelah,” kata Dinda Kanyadevi.
Bintang film Hangout itu menuturkan, syuting Badravuhi di Desa Penari sungguh menguras tenaga, pikiran, dan emosinya. Meski demikian, Dinda Kanyadevi sangat senang berperan sebagai Jeyanti.
Ia terang-terangan mengaku syuting bersama sutradara Kimo Stamboel kali ini bak permainan. Sebelum tampil, lakukan pemanasan terlebih dahulu. Dinda Kanyadevi kedinginan usai syuting.
“Saya terluka setelah syuting karena saya berubah bentuk. Banyak sekali adegan-adegan yang membutuhkan ketapel dan aksi, sehingga melelahkan sekali. Suka atau tidak, lakukan peregangan sebelum syuting. “Dalam perjalanan pulang syuting, aku melakukan peregangan lagi karena semua ototku pasti tegang,” ujarnya padaku.
Selain Auliya Sara dan Dinda Kanyadevi, produksi MD Pictures juga didukung oleh Badravuhi di Desa Penari, Maudie Efrosina, Eming, Jordi Pranata, Ardit Erwandha dan aktor dekade ini Diding Boneng. Ini akan disiarkan dalam format IMAX oleh Indonesia.
Dinda Kanyadevi masih punya catatan saat syuting Badravuhi di Desa Penari, yaitu rasa takut setiap kali berakting bersama Auliya Sara. “Setiap kali dia mengenakan kostum itu, itu menakutkan. Aku hampir menangis padahal dia tidak melakukan apa-apa. “Karakter itu terlalu suci,” akunya.
Kabarnya selain 2D dan IMAX, Badarvu di Penari Village juga akan hadir dalam format 4DX di beberapa bioskop. Dinda Kanyadevi berharap film terbarunya bisa diterima dengan baik oleh penonton karena tayang di berbagai layar dan kota dengan kualitas yang sangat baik.