designsuperstars.net, Jakarta – Beberapa perusahaan telekomunikasi dikabarkan tengah menghadapi situasi sulit. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Cominfo) berkomitmen membantu perusahaan dengan sejumlah langkah strategis.
Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirgen SDPPI), Ismail MT mengungkapkan, kemajuan teknologi dan perubahan model bisnis menjadi alasannya.
Dia mengatakan perusahaan telekomunikasi sedang mencoba menyeimbangkan kembali bisnis telekomunikasi.
“Perusahaan sedang bersiap untuk menciptakan rute eksponensial, dengan biaya yang meningkat karena inovasi yang terus-menerus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata Ismail dalam diskusi panel Tech & Telco Summit 2024, Selasa (03/05/2024).
Sebagai regulator kebijakan, Cominfo berupaya membantu perusahaan telekomunikasi (operator telekomunikasi) dengan merumuskan kebijakan dan peraturan yang sesuai dengan situasi saat ini.
“Kami sebagai regulator dan pengatur politik tentunya harus terlebih dahulu merumuskan kebijakan dan aturan yang sesuai dengan situasi dan tidak membuat kebijakan dan aturan yang aneh-aneh,” kata Ismail.
Ia mengatakan Cominfo akan memberikan kesempatan kepada Internet Service Provider (ISP/ISP) untuk berinovasi dalam pemanfaatan teknologi.
CEO SDPPI ini juga menilai, saat ini sangat sulit bagi perusahaan telekomunikasi untuk sekadar menjual bandwidth. Perusahaan perlu memberikan solusi bagi industri untuk membangun jaringannya dengan kecerdasan jaringan.
Ismail melihat cara ini sebagai jawaban dalam memberikan layanan inovatif kepada masyarakat.
“Penggunaan data yang intensif ini merupakan sebuah tantangan, sehingga mereka harus benar-benar inovatif dan menciptakan solusi bagi masyarakat untuk menjadikan jaringan mereka cerdas.” kata Ismail.
Selain menerapkan kebijakan yang bersahabat, Kominfo juga akan melakukan intervensi berupa anggaran fiskal untuk menciptakan jaringan yang sulit diakses melalui Bakti Kominfo.
Cominfo akan meningkatkan APBN – tiga hingga empat kali lipat – dari pendapatan anggaran untuk membantu perusahaan telekomunikasi membangun infrastruktur di lokasi terpencil.
Ismail mengatakan: “Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Bapak Joko Widodo dan Menteri Komunikasi dan Informatika Bapak Budi Arie memberikan dukungan penuh kepada perusahaan telekomunikasi untuk lebih berkembang sehingga perusahaan dapat fokus pada masalah penggunaan.”
Ada tiga tujuan yang perlu dilaksanakan untuk memberikan layanan telekomunikasi kepada masyarakat.
“Pertama mencakup seluruh masyarakat, kedua kualitas broadband, dan ketiga harga terjangkau,” kata Ismail.
Disinggung mengenai jumlah ISP di Indonesia, Ismail menjelaskan, banyak ISP yang diperluas hadir sebagai solusi yang memberikan nilai tambah pada infrastruktur.
“Meski ISP Indonesia sudah banyak, namun tetap perlu adanya adaptasi industri di setiap sektor, kesehatan, pendidikan, ekonomi, UKM, dan lain-lain,” jelas Ismail.
Namun, ia ingin perusahaan telekomunikasi besar dan banyak ISP kecil bersatu dan meningkatkan efisiensi industri.
“Jadi saya berharap perusahaan-perusahaan telekomunikasi besar tidak melihat ISP kecil sebagai kompetitor, tapi sebagai pelengkap yang bisa menjadi solusi bersama agar masyarakat bisa menikmati inovasi yang ditawarkan,” tegas Ismail.