Libatkan Warga Rusun, Bank DKI Kembangkan Kebun Hidroponik Lewat Koperasi

Read Time:3 Minute, 18 Second

designsuperstars.net, Jakarta Bank DKI mengintegrasikan tata kelola lingkungan, sosial, dan perusahaan atau Environment, Social and Governance (ESG) dalam seluruh program CSR perusahaan. Salah satunya adalah Koperasi Hidroponik Jakarta (JAKONIK), sebuah program yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan kebun hidroponik berbasis pemberdayaan masyarakat.

Saat ini JAKONIK mempunyai 9 kelompok anggota yang tersebar di 9 rusun di Jakarta.

Kami memberikan pelatihan dan pendampingan kepada anggota JAKONIK untuk meningkatkan hasil panen dan mengelola usaha hidroponik dari atas hingga bawah, termasuk peran seperti lembaga pemasaran hidroponik, lembaga pendukung usaha hidroponik, penyedia jasa pendidikan, pemasok bahan dan prasarana seperti pupuk, benih dan peralatan. .

Bank DKI juga terus menjaga konsistensi penerapan keuangan berkelanjutan dengan terus mengintegrasikan prinsip-prinsip ESG melalui penerapan berbagai kegiatan keuangan berkelanjutan,

Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Utama Bank DKI, Amirul Wicaksono mengatakan, terkait penerapan ESG, Bank DKI mempunyai peran strategis sebagai agen perubahan dalam mendukung visi keberlanjutan Pemerintah Daerah ‘DKI Jakarta.

“Bank DKI tidak hanya berperan sebagai perusahaan komersial, namun juga mengemban tanggung jawab dalam pelayanan publik dengan terus menerapkan Rencana Keuangan Berkelanjutan dengan menghadirkan inovasi produk dan layanan yang mendukung lingkungan, perekonomian, masyarakat dan komunitas,” Amirul. katakan, katakan Jumat (8/3/2024).

Atas upaya tersebut, Bank DKI juga mendapatkan pengakuan berupa pemenang pada kategori Komitmen ESG yang diakui. Direktur Kepatuhan Bank DKI, Ateng Rivai menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas pemberian yang diberikan kepada Bank DKI.

Ateng mengatakan: “Pengakuan ini merupakan wujud komitmen kami untuk mengintegrasikan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) ke dalam keputusan keuangan, termasuk meningkatkan transparansi dalam laporan keuangan,” kata Ateng.

Keberhasilan Bank DKI meraih Penghargaan Komitmen ESG Recognition didasarkan pada beberapa indikator evaluasi, yaitu berdasarkan peningkatan risiko ESG dan skor pelaporan ESG.

Nilai apresiasi mengacu pada jumlah yang diterbitkan Bursa Dunia Usaha Indonesia (BEI) pada tahun 2023 yang memiliki risiko rendah, produk perusahaan yang sesuai dengan prinsip ESG, kegiatan sosial yang dilakukan perusahaan, dan dokumen-sertifikat yang dimiliki perusahaan terkait. ke sektor ESG.

Sebelumnya, Bank DKI berhasil mencatatkan laba bersih triwulan IV 2023 sebesar Rp1,02 triliun atau tumbuh 8,63 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp939,11 miliar.

Direktur Keuangan dan Strategi Bank DKI Romy Wijayanto mengatakan tabungan ini merupakan pencapaian laba bersih tertinggi sejak Bank DKI didirikan pada 1961.

Keberhasilan tugas ini merupakan salah satu peristiwa penting Bank DKI yang tercapai berkat dukungan dan kepercayaan seluruh pihak yang berkepentingan, kata Romy dalam sambutannya, Senin (19/02).

Dijelaskannya, peningkatan laba bersih ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan bunga yang tumbuh 17,82 persen menjadi Rp5,34 triliun pada Q4 2023 dari sebelumnya Rp4,53 triliun pada Q4 2022.

Kemudian juga didorong oleh peningkatan fee based income sebesar 8,47 persen dari sebelumnya Rp576,00 miliar pada Q4 2022 menjadi Rp624,77 miliar pada Q4 2023.

Selama tahun 2023, kata Romy, Bank DKI menyalurkan kredit dengan transaksi keuangan syariah sebesar Rp52,00 triliun pada Q4 2023 dari Rp48,37 triliun pada Q4 2022 atau tumbuh 7,50 persen.

Pertumbuhan kredit dan pembiayaan dihasilkan oleh segmen kredit ritel yang tumbuh sebesar 49,01 persen menjadi Rp 1,93 triliun pada 4/2023, dari Rp 1,29 triliun pada 4/2023 2022.

Sementara itu, pertumbuhan sektor kredit mikro meningkat sebesar 42,67 persen menjadi Rp3,66 triliun pada Q4 2023, dari Rp2,56 triliun pada Q4 2022.

Akselerasi pertumbuhan kredit ritel dan mikro mendorong peningkatan segmen penghimpunan kredit UMKM dibandingkan total kredit Bank DKI hingga mencapai 10,74 persen pada akhir tahun 2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 7,98 persen.

Peningkatan pangsa UMKM ini sejalan dengan visi dan misi Bank DKI serta harapan para pemegang saham Pemda DKI Jakarta untuk meningkatkan potensi UMKM, jelas Romy.

Selain itu, kredit konsumsi juga mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 11,58 persen menjadi Rp 22,10 triliun pada Q4 2023, dari Rp 19,81 triliun pada Q4 2022. Pertumbuhan juga diikuti oleh bisnis segmen kredit (termasuk term loan) pada Q4 2023 sebesar 6,37 persen menjadi 6, 37 persen. Rp17,56 triliun, dari Rp16,51 triliun pada Q4 2022.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Hasil Riset, Rumah di Kawasan Bogor Alami Kenaikan Paling Tinggi
Next post Babi Barbie, Spesies Baru Laut Dalam