Sifilis Ternyata Penyakit Purba

Read Time:1 Minute, 10 Second

Jakarta – Nature Journal mempublikasikan hasil penelitiannya pada Januari 2024. Salah satu artikelnya menyebutkan bahwa sifilis merupakan penyakit kuno karena sudah ada di Amerika Selatan selama dua ribu tahun. Penelitian terhadap penyakit ini dilakukan oleh para ilmuwan dari Universitas Zurich di Swiss, yang menganalisis genom bakteri Treponema pallidum penyebab sifilis, dari sisa-sisa manusia purba yang ditemukan di gua Lapa do Santo, Brasil. Genom T. pallidum dari sisa-sisa manusia purba ini dianalisis menggunakan teknik DNA purba. Hasil analisis menunjukkan bahwa strain T. pallidum yang ditemukan di Gua Lapa do Santo sangat mirip dengan strain T. pallidum penyebab sifilis di Amerika Selatan saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa sifilis telah ada di Amerika Selatan selama ribuan tahun dan telah berevolusi selama waktu tersebut. Temuan ini memberikan informasi baru tentang sejarah penyakit sifilis, seperti dilansir situs Science Alert, Kamis 1 Februari 2024. Sebelumnya, para ilmuwan percaya bahwa sifilis berasal dari Eropa, dan sifilis dibawa ke Amerika Selatan oleh penjelajah Spanyol dan Portugis pada tahun 2024. Pada abad ke-16, penemuan ini menunjukkan bahwa sifilis sudah ada di Amerika Selatan jauh sebelum kedatangan orang Eropa. Temuan ini juga penting untuk memahami penyebaran sifilis. Artinya sifilis bisa menyebar bebas di Amerika Selatan, tanpa perlu kontak dengan orang Eropa. Hal ini dapat membantu para ilmuwan mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk mencegah penyebaran sifilis. Persatuan Palestina, ribuan warga Spanyol turun ke jalan dan mendesak pemerintah untuk melarang Israel.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Pilmapres Unimed 2024, Jaring Mahasiswa Berprestasi, Kreatif dan Terampil Berkomunikasi
Next post Anak Bisa Mengalami Depresi, Dokter: Terlihat Perubahan Perilaku pada Si Kecil