designsuperstars.net, Jakarta Warga Fukuyama, Jepang telah diperingatkan untuk tidak mendekati atau menyentuh kucing liar di jalanan. Setelah kucing tersebut terjatuh ke dalam lubang sebelum akhirnya melarikan diri dengan membawa bahan kimia beracun.
Pencarian kucing malang tersebut dimulai setelah seorang pekerja di sebuah pabrik baja di Fukuyama, Jepang bagian barat. Ketika dia datang untuk bekerja, dia melihat jejak kaki berwarna kuning kecokelatan. Jejak yang diharapkan adalah timbal yang mengandung kromium heksavalen, suatu karsinogen yang sangat asam.
Rekaman kamera keamanan menunjukkan smartphone tersebut meninggalkan pabrik, lokasinya pada waktu yang tidak diketahui. Tampaknya tidak ada rekaman yang menunjukkan bagaimana pemicunya bisa masuk ke dalam bahan kimia yang disimpan di danau sedalam tiga meter.
“Kami segera memberi tahu polisi, pemerintah kota Fukuyama, dan tetangga sekitar pabrik kami,” kata perwakilan perusahaan, Nomura Plating Fukuyama Factory, kepada Agence France-Presse, seperti dikutip The Guardian.
Perusahaan mengatakan tampaknya sebagian kain yang menutupi tangki telah roboh.
“Kejadian ini menyadarkan kami akan perlunya mengambil tindakan untuk mencegah hewan kecil seperti kucing menyelinap ke sesuatu yang tidak pernah kami pikirkan,” tambah perwakilan yang tidak disebutkan namanya ini.
Tidak ada laporan penampakan hewan hingga Selasa. Fukuyama meminta warga untuk segera menghubungi polisi jika mereka melihat kucing yang terlihat “tidak biasa” dan mendesak mereka untuk menjauh.
Menurut New York Times, tangki tersebut diganti dengan kromium heksavalen, larutan berwarna merah cerah yang digunakan dalam lembaran logam yang telah terbukti menyebabkan kanker paru-paru pada manusia jika terhirup.
Hal ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan hati, kerusakan hidung dan kulit serta bisul, serta iritasi dan kerusakan mata, menurut Institut Ilmu Kesehatan Lingkungan Nasional AS.
Pekerja yang menangani bahan kimia ini harus mengambil tindakan pencegahan seperti memakai masker dan sarung tangan karet. Kucing ini lebih berani, dilihat dari jejak kakinya yang berwarna kuning kecokelatan, dan penduduk Fukuyama telah diperingatkan untuk berhati-hati jika menemukannya.
Satoshi Taki, yang bekerja di departemen perlindungan lingkungan kota Fukuyama, memberikan pesan sederhana: “Jangan sentuh kucing itu dan segera hubungi pihak berwenang.”
Hingga Selasa pekan lalu, belum ada kabar keberadaan kucing tersebut. Pejabat lingkungan hidup di Fukuyama yakin kucing itu mati karena lemak beracun.
Aktivis hewan mengkritik perusahaan tersebut atas apa yang mereka katakan sebagai kurangnya perawatan yang tepat yang menyebabkan kematian kucing tersebut, South China Morning Post melaporkan, menurut New York Post.
Ada pula yang mengatakan bahwa jika kucing adalah hewan peliharaan, maka ia tidak boleh dibiarkan berkeliaran di luar.
Di sisi lain, seorang komentator di media sosial mencoba mengklarifikasi situasi tersebut. “Mungkin dia akan berevolusi menjadi kucing super,” candanya, menurut South China Morning Post.