designsuperstars.net, Artis Jakarta Kiki Sputri sudah mengetahui dirinya mengidap kista di luar dinding rahim sebelum hamil. Saat itu, kista berukuran 3,8 cm.
Usai aborsi, Kiki berharap kistanya mengering. Namun, dia mengalami sakit perut yang parah pada awal Maret. Kista tersebut ditemukan telah tumbuh hingga 5,1 cm, sehingga dokter meminta agar kista tersebut diangkat karena menutupi ovarium kiri Kaki.
Kista ovarium adalah struktur yang tumbuh di sepanjang indung telur atau indung telur yang bentuknya seperti kista atau bola berisi cairan.
Seorang wanita dapat mengetahui adanya kista di ovarium melalui pemeriksaan USG (USG), dokter spesialis kebidanan dan kandungan (obgynecology).
“Jadi biasanya pemeriksaan kehamilannya adalah pemeriksaan fisik, tentunya oleh dokter spesialis kandungan (ob-gyn). “Tes yang dilakukan Presiden adalah USG,” kata dokter tersebut. Hariono Vinarto, Sp.OG(K).
Menurut Hariano, tes USG sangat baik karena bisa memeriksa apakah kista berpotensi pecah atau tidak.
“USG ini sangat bagus karena dengan USG ini kita punya standar bagaimana cara memeriksa apakah kista ini lebih mungkin terjadi atau tidak,” kata Hariono di akun YouTube RS Pelini.
Haryono juga menambahkan, pemeriksaan USG biasanya dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan darah. Keduanya tidak bisa hidup sendiri.
Di beberapa fasilitas kesehatan yang lebih baik, MRI dapat dilakukan untuk memeriksa kista.
“Yah, mungkin kita memerlukan MRI ketika kita memang ingin melihat seperti apa keseluruhan rongga perut, apalagi jika kistanya besar.”
Hariono menjelaskan, jika seorang wanita penderita kista ovarium tidak mengeluh sakit, maka dokter akan memeriksanya terlebih dahulu.
Dokter akan memprediksi jenis kista, termasuk kista normal atau kista patologis.
“Jadi ada kista yang alami, normal. Kista akan muncul dan hilang lagi. Lalu ada kista yang merupakan penyakit atau patologi. Penyakit ini biasanya memerlukan pembedahan, tapi tergantung tesnya,” kata Hariano.
Penting untuk mengetahui jenis kista agar mengetahui cara mengobatinya. Haryono juga menambahkan, jika kista sudah terinfeksi maka bisa diobati dengan obat-obatan seperti antibiotik.
Jika kista menyebabkan seorang wanita mengalami nyeri hebat yang tak tertahankan dan pecah atau menyebabkan nyeri hebat, maka diperlukan pembedahan.
“Pembedahan diperlukan jika kista pecah atau menimbulkan nyeri hebat,” kata Hariono.
Menurut WebMD, penyebab kista mungkin bergantung pada banyak faktor, termasuk siklus menstruasi Anda. Jika Anda masih menstruasi, beberapa penyebab umum kista ovarium antara lain: Ovulasi. Sebagian besar krisis fungsional terjadi ketika paru-paru seharusnya mengembang tetapi tidak pecah untuk mengeluarkan lendir. Endometriosis. Penderita endometriosis, terutama pada stadium lanjut, dapat mengembangkan kista endometrioma. penyakit radang panggul (PID). Jika Anda mengalami infeksi panggul, Anda mungkin memiliki kista berisi nanah di atau dekat ovarium Anda. Pertumbuhan sel yang tidak normal. Sel-sel di ovarium tumbuh tidak normal.
Secara keseluruhan, Haryono menawarkan beberapa cara mencegah kista ovarium dengan menerapkan pola hidup sehat.
“Untuk kista ovarium, karena memang tidak ada cara untuk mendeteksinya secara dini, maka kita harus menjalani pola hidup sehat,” jelasnya.
Pola hidup sehat yang dimaksud berfokus pada pola makan, mengonsumsi makanan bergizi dan menghindari makanan olahan.
Artinya, makanlah secukupnya, hindari makanan olahan. Cukup berarti nutrisinya juga harus bagus,” kata Haryono.
Selain itu, Haruno menambahkan, sebaiknya istirahat yang cukup, hindari stres, dan olah raga yang cukup.
“Pencegahannya bisa dipercepat dengan menerapkan pola hidup sehat. “Jika sudah waktunya untuk dites, mungkin itu saat yang tepat,” katanya.