Pemudik dengan Penyakit Ginjal Perlu Konsultasi Dokter Sebelum Minum Obat Antimabuk Saat Mudik Lebaran

Read Time:1 Minute, 49 Second

designsuperstars.net, Jakarta – Mengonsumsi obat mabuk perjalanan mungkin bisa menjadi salah satu cara mengatasi mabuk perjalanan saat mudik lebaran. Namun, dr Surya Ulhak, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam RS Permata Dalima Serpong, menyarankan pasien penyakit ginjal untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat anti gerak saat Idul Fitri.

Hal ini dilakukan agar penderita penyakit ginjal dapat dengan aman mengonsumsi obat mabuk perjalanan.

Sebaiknya periksa kondisi Anda pada fase apa sebelum meminum obatnya, kata Suraya dalam webinar di Jakarta, Sabtu, dilansir Antara.

Menyoroti perlunya obat anti mabuk perjalanan bagi pasien penyakit ginjal, Suriya mengatakan baik pasien maupun dokter perlu mengetahui seberapa siap pasien dalam perjalanan pulang.

Tujuan dari pemeriksaan kesehatan sebelum penerbangan adalah untuk memastikan bahwa orang-orang dengan penyakit ginjal mencapai tujuan mereka dalam keadaan sehat tanpa terkena penyakit ginjal selama perjalanan.

Sembari menunggu pemberian obat anti mabuk, Suriya meminta pasien memeriksa kadar urin dan kadar kreatinin ginjal. Termasuk nasihat apa yang harus dilakukan jika pasien cuci darah sewaktu-waktu pingsan.

“Pertama-tama, periksa pada fase aman, pada gagal ginjal kronis, mereka menjalani cuci darah secara teratur atau harus menjalani cuci darah atau minum obat secara teratur untuk menjaga fungsi ginjal,” jelasnya.

Sebagai bentuk pencegahan narkoba, Suriya meminta anggota keluarga mengetahui fasilitas kesehatan apa saja yang berada di sepanjang jalur perjalanan dan jenis layanan medis yang diberikan.

Namun, kata dia, penderita penyakit ginjal mungkin tidak akan terlalu terpengaruh dengan obat anti-keracunan yang diminum hanya pada waktu-waktu tertentu dalam sehari.

“Kalau obat mabuk perjalanan, kalau dilihat-lihat, obatnya tidak diminum secara teratur, hanya digunakan dalam jangka waktu singkat, kalau diminum sekali saja, mabuk perjalanan tidak menjadi masalah. Namun jika terjadi gagal ginjal. Atau masalah harus dihindari dulu,” kata Surya.

Sementara itu, sembari membawa obat-obatan pribadi, Suriya mengingatkan masyarakat untuk membawa apa yang dibutuhkan dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing wisatawan.

Obat-obatan darurat yang rencananya akan dibawanya selama perjalanan antara lain obat mabuk perjalanan, obat flu, obat sakit kepala, obat anti diare, kotak P3K dan suplemen, serta obat-obatan khusus lainnya yang diresepkan dokter untuk orang sakit.

“Perubahan suhu lingkungan dan berkurangnya waktu istirahat lebih mungkin menimbulkan gangguan kesehatan. “Membawa obat darurat merupakan salah satu bentuk menjaga perbekalan penting di rumah,” ujarnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Tak Ada Jaminan Real Madrid Dapatkan Mbappe
Next post Harga Xiaomi 14 di Indonesia Rp 11,9 Juta, Kok Lebih Mahal dari Xiaomi 12?