Subaru Belum Terjun ke Pasar Mobil Listrik Indonesia, Ini Alasannya
designsuperstars.net, JAKARTA – Direktur Pemasaran dan Humas Subaru Indonesia Ismail Ashlan menjelaskan alasan produsen mobil asal Jepang itu tidak menjual kendaraan listriknya di Indonesia. Bahkan, merek mobil lain pun ikut kompak memperkenalkan produk mobil listriknya ke Indonesia.
Diakui Ismail, mobil listrik kini tengah digemari di pasar internasional, namun untuk pasar Indonesia sendiri, kata dia, Subaru belum cukup terpacu untuk memasarkan mobil listriknya. Selain itu, jumlah mobil yang dijual Subaru di Indonesia saat ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar mobil khusus Indonesia.
“Di niche atau premium sudah ada, di tengah sudah ada, di ekonomi sudah ada, jadi kita tidak melihat ada kecepatan untuk masuk (mobil pemadam kebakaran listrik) ke bisnis juga,” kata Ismail saat dihubungi. pertemuan. Selasa (19/3/2024) di Distrik Senayan, Jakarta Pusat.
Faktor selanjutnya adalah penjualan mobil listrik di Indonesia masih lesu. Meski kini populer, Ismail menjelaskan penjualan mobil listrik di Indonesia baru mencapai 900.000 unit pada November 2023.
“Kalau dilihat dari penjualan tahunan sebesar 900.000, penjualan mobil listrik tidak 10 persen, bahkan tidak dua digit. Mungkin tahun ini, tapi juga sebagai pendorong target yang fokus ke EV,” jelas Ismail.
Hal penting lainnya, kini Subaru masih fokus memperkenalkan kendaraan yang mengusung teknologi all wheel drive ke pasar Indonesia.
Meski pemerintah telah mendorong produsen mobil untuk memproduksi kendaraan listrik di Indonesia, Ismail menjelaskan Subaru masih melihat perkembangan pasar dan tahap permintaan sebelum mengambil keputusan yang diikuti oleh produsen mobil yang sudah terlebih dahulu mendirikan pabriknya di Tanah Air.
Sifat preferensi konsumen juga berkontribusi terhadap hal ini. Ismail menjelaskan, pelanggan Subaru membeli mobil karena minat tertentu, seperti ketertarikan pada kendaraan sport atau petualangan.
“Jadi di kepala mereka, ini bukan soal mesinnya, bukan soal EVnya, ini soal kesenangannya,” tambah Ismail.
Oleh karena itu, bisnis kendaraan listrik di Indonesia disebut masih belum masuk dalam daftar rencana Subaru hingga tahun 2026.